Menu

Emas Berkilauan Gara-Gara Dolar Melemah

Utari

Harga emas pada hari Jumat (29/04) di sesi Asia membubung tinggi dan mencetak harga tertingginya dalam sepekan karena dolar tergelincir setelah the Fed dan BoJ tidak mengubah kebijakan moneternya. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,276 dolar AS per troy ounce.

Harga emas pada hari Jumat (29/04) di sesi Asia membubung tinggi dan mencetak harga tertingginya dalam sepekan karena dolar tergelincir setelah the Fed dan BoJ tidak mengubah kebijakan moneternya. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,276 dolar AS per troy ounce.

Pada Comex, New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Juni naik sebesar 0.12 persen menjadi 1,267 dolar AS per troy ounce dan perak futures untuk pengiriman bulan Mei ,mengalami kenaikan sebesar 0.20 persen menjadi 17.605 dolar AS per troy ounce. Sedangkan perak futures untuk pengiriman bulan Mei turun tipis 0.04 persen menjadi 2.227 dolar AS per pound.

Terhitung selama sepekan ini, harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni sebesar 2.7 persen dimana kenaikan tersebut kemungkinan menjadi lonjakan harga yang tertinggi sejak awal bulan Maret lalu. Sementara itu, pada perdagangan sesi tadi malam, emas juga mendaki sebsar satu persen bersamaan dengan para investor yang mendeteksi sinyal dovish dari the Fed pada kebijakan moneternya dan akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil pada rapat beberapa bulan mendatang.

Dolar Melemah

Sementara itu, dolar AS mencetak penurunan terbesarnya selama kurun waktu lima tahun ini karena keputusan mengejutkan BoJ yang tak mengubah kebijakan moneternya. Dolar AS mengalami penurunan mingguan sebesar 1.5 persen terhadap beberapa mata uang mayor lain. Akibatnya, harga saham global turun dan membuat dorongan terhadap harga aset safe haven seperti logam mulia emas ini.

Hal tersebut juga didukung oleh keputusan the Fed pada Kamis kemarin yang tidak mengubah tingkat suku bunganya. Ditambah lagi, the fed kemungkinan juga tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini karena bank sentral ini masih belum menunjukkan tanda-tanda yang kuat tentang adanya pengetatan kebijakan moneter ditengah-tengah perlambatan ekonomi di AS.

Seperti yang sudah diketahui bahwa harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga dimana kenaikan tersebut bisa mengangkat oportunity cost terhadap aset berimbal balik bunga dan membuat harga emas menjadi bearish.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE