Menu

Emas Bertahan Di Level Tinggi Menanti Data China Selanjutnya

N Sabila

Harga emas masih bertahan di level tingginya sejak tanggal 7 Januari pada Senin (11/01) pagi ini dengan pasar yang beringsut naik ke level tinggi sembilan pekan akibat tekanan pasar saham yang memicu permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti logam mulia.

Harga emas masih bertahan di level tingginya sejak tanggal 7 Januari pada Senin (11/01) pagi ini dengan pasar yang beringsut naik ke level tinggi sembilan pekan akibat tekanan pasar saham yang memicu permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti logam mulia.



Harga emas spot naik tipis 0.3 persen ke posisi 1,1069 per ons pada pukul 07:45 WIB. Sementara itu di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0.80 persen ke kisaran 1,1106.70 per troi ons.

Minggu lalu, harga emas sempat mundur dari level tinggi sembilan minggu, tepatnya di hari Jumat. Sedangkan Dolar AS sedikit menguat setelah data menunjukkan bahwa NFP AS tercatat meningkat. Dalam satu pekan ke depan, para investor akan melanjutkan fokus mereka pada laporan ekonomi yang dirilis oleh China, terutama data perdagangannya yang dijadwalkan rilis pada Rabu mendatang.

Pagi ini, PBoC mengumumkan mid-point USD/CNY ditetapkan pada rate 6.5626 dari rate 6.5983 pada penutupan Jumat lalu serta tak jauh mid-point Jumat pula pada angka 6.5636. Nilai tukar tersebut merupakan nilai tukar USD/CNY dengan penguatan paling kecil dibandingkan sesi-sesi perdagangan sebelumnya.

Reli Emas Tak Akan Berlangsung Lama

Secara umum, emas mendaki ke level tertinggi sejak November, dan menambah perolehan lebih dari 4 persen dari awal tahun 2016 ini. Fluktuasi emas dipengaruhi oleh perekonomian China dan tumbangnya pasar-pasar saham yang membuat daya tarik safe haven meningkat, termasuk daya tarik emas. Bulion seringkali diburu sebagai investasi alternatif selama ketidakpastian finansial kendati reli safe-haven cenderung tidak akan berlangsung lama.

Kenaikan angka NFP AS akhir pekan lalu memang tidak memberikan banyak pengaruh pada Dolar. Akan tetapi, para analis yang dikutip oleh Investing memperkirakan, hal itu akan membuat The Fed yakin untuk menaikkan suku bunganya lagi setelah kenaikan pada pertengahan Desember lalu. Dengan demikian, kans Dolar untuk menguat masih terbuka lebar dan tentunya, hal ini akan mengancam kekuatan emas.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE