Menu

Emas Kembali Tertekan Oleh Ekspektasi Tinggi Rate Hike FED

Utari

Kondisi ini terjadi setelah rilis data inflasi AS yang positif dan adanya ekspektasi tinggi pasar terhadap rate hike FED.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis (19/01) ini menurun hampir satu persen kerena Dolar AS kembali menunjukkan penguatan dan adanya ekspektasi tinggi terhadap rate hike oleh the Fed. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level 1,200 DOlar AS. Emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat milik PT Antam, Tbk mengalami penurunan ke level harga Rp 590,000 dari level harga kemarin di Rp 593,000.

 

 

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman bulan Februari turun signifikan sebesar 1.01 persen ke 1,199 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di kisaran harga 17.00 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futuresuntuk pengiriman bulan Maret di level 2.622 Dolar AS per pound, meningkat sebesar 0.23 persen.

Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas terpantau turun dari level tertingginya. Hal ini terjadi seiring dengan adanya rilis data Consumer Prices AS yang melonjak ke level tinggi dua tahun sehingga menyebabkan penguatan Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. Apalagi, dini hari tadi ketua FED Janet Yellen menyampaikan pandangan hawkish-nya dalam sebuah forum diskusi di San Fransisco.


Harga Emas Kembali Di Bawah Tekanan

Harga emas di bawah tekanan lagi, sejalan dengan ekspektasi tinggi bagi kenaikan suku bunga Federal Reserve. Naiknya probabilitas rate hike muncul setelah rilis data dari Departemen Ketenagakerjaan AS yang menyatakan bahwa data CPI secara bulanan meningkat menjadi 0.3 persen dari sebelumnya 0.2 persen. Di samping itu, data Produksi Industri AS juga menguat signifikan dari sebelumnya -0.7 persen menjadi 0.8 persen.

Menurut Simona Gambarini, seorang analis di Capital Economics, saat ini pasar memiliki ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih agresif dalam merespon kenaikan tingkat inflasi AS. Ia juga menyatakan, inflasi bahkan bisa jadi meninggi ketika rencana kebijakan ekonomi Trump benar-benar direalisasikan. Keadaan ini akan membuat harga emas terbebani karena logam mulia emas sangat sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga AS. Ketika tren suku bunga tinggi, minat investor terhadap emas turun sehingga harga emas cenderung bearish.

Meskipun demikian, Gambarini berpendapat, ketidakpastian yang masih terjadi terkait dengan rencana kebijakan Trump jelang pelantikannya besok, membuat harga emas tetap terdukung. Saat ini, sebagian besar pelaku pasar memilih untuk terus mengamati pernyataan Donald Trump dan menantikan rencana kebijakan Trump mana yang akan benar-benar dilaksanakan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE