Menu

Emas Masih Bersinar Di Tengah Outlook Pembelian Obligasi Oleh ECB

N Sabila

Harga emas mendekati level tinggi enam minggu di hari Rabu (22/10) sore ini di tengah hangatnya pembicaraan mengenai kemungkinan untuk ECB melakukan pembelian obligasi perusahaan. Selain itu, tingginya permintaan emas fisik dari India dalam rangka perayaan Diwali juga berkontribusi terhadap lonjakan emas.

Harga emas mendekati level tinggi enam minggu di hari Rabu (22/10) sore ini di tengah hangatnya pembicaraan mengenai kemungkinan untuk ECB melakukan pembelian obligasi perusahaan. Selain itu, tingginya permintaan emas fisik dari India dalam rangka perayaan Diwali juga berkontribusi terhadap lonjakan emas.


Menurut data Bloomberg, emas bulion untuk pengiriman segera diperdagangkan naik sebanyak 0.3 persen ke posisi $1,251.90 per ons dan $1,249.06 pada pukul 02:47 siang waktu Singapura. Harga emas bahkan sempat mencapai $1,255.34 kemarin, level tertinggi sejak tanggal 10 September. Sementara di Comex NYMEX, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada $1,249.30 per troy ons selama sesi perdagangan Eropa, menurun $2.40 atau 0.19 persen.

Emas terus menyulam peningkatan semenjak anjloknya ekuitas akibat pemotongan outlook pertumbuhan global oleh IMF. Sejauh ini, emas telah mangalami kenaikan sebanyak 3.4 persen. Kemarin, Reuters menulis bahwa ECB tengah memprtimbangkan kemungkinan untuk pembelian obligasi perusahaan dan keputusannya akan diumumkan pada bulan Desember mendatang. Ekspektasi akan stimulus moneter cenderung menguntungkan bagi pergerakan emas.

Di sisi lain, permintaan emas di India meningkat menjelang perayaan Diwali, sehingga logam mulai tersebut berhasil melepaskan diri dari level rendahnya.

Menurut Tim Clark, penasihat New York Securuties yang diwawancarai oleh Bloomberg, para konsumen emas dari India menjadi dukungan yang paling utama bagi harga emas saat ini. Menurut perkiraannya, dalam jangka pendek emas bisa mencapai resisten di kisaran $1,250 hingga $1,260.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE