Menu

Emas Masih 'Nyangsang' Di Level Tinggi, Dolar Berjuang

N Sabila

Emas masih melaju dengan diperdagangkan di dekat level tinggi 13 bulan di hari Selasa (08/03) siang ini terdukung oleh Dolar yang sedang mengendur dan perkiraan bahwa Federal Reserve AS tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya dalam rapat FOMC minggu depan.

Emas masih melaju dengan diperdagangkan di dekat level tinggi 13 bulan di hari Selasa (08/03) siang ini terdukung oleh Dolar yang sedang mengendur dan perkiraan bahwa Federal Reserve AS tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya dalam rapat FOMC minggu depan.


Analis: Uji USD1,300

Logam mulia yang dipergunakan sebagai safe-haven tersebut dapat menguji angka $1,300 per ons atau kenaikan lebih dari 2 persen dalam levelnya saat ini apabila The Fed tidak mengubah kebijakan moneternya dalam rapat yang akan digelar tangagl 15-26 Maret mendatang, kata Daniel Ang, analis Phillip Future di Singapura yang dikutip oleh Reuters.

"Banyak trader yang memasang antisipasi pada skenario 'suku bunga tak naik' yang menyebabkan peningkatan dalam harga emas," kata Ang. Analis tersebut menambahkan bahwa perekonomian global yang sedang berguncang dan penguatan Dolar AS baru-baru ini, memangkas ekspor AS, dan meyakinkan The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunganya tetap stabil.

Harga emas spot naik 0.3 persen ke harga $1,270.76 per ons pada pagi hari tadi, tak jauh dari level puncak hari Jumat di angka $1,279.60 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka di Divisi Comex New York untuk pengiriman April meingkat 0.35 persen ke harga $1,268.40 per troy ons.

Dolar Sedang Berjuang Kembalikan Daya Tarik

Dolar AS sedang berjuang untuk kembali memperolehan daya tariknya lagi walaupun data NFP AS untuk bulan Februari yang dilaporkan akhir pekan lalu sangat memuaskan. Dolar AS kehilangan tenaga pekan ini karena reli harga minyak yang menghidupkan kembali permintaan atas Euro dan mata uang-mata uang sensitif komoditas lainnya.

Selain itu, Dolar juga berada di persimpangan karena dua pejabat penting The Fed memiliki pandangan yang sedikit berbeda terhadap kenaikan suku bunga AS. Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, mengatakan bahwa inflasi di AS masih mungkin naik dari levelnya yang terlalu rendah saat ini. Sedangkan pejabat The Fed lainnya, Lael Brainard, justru tak yakin apakah peningkatan dalam pasar tenagakerjaan cukup untuk menopang inflasi. Dolar pun kehilangan kekuatan, dan emas memgambil celah dari kondisi ini.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE