Menu

Emas Meninggi, Nantikan Realisasi Rencana Kebijakan Donald Trump

Utari

Harga emas naik lagi di tengah pelemahan Dolar AS karena sebagian besar investor saat ini menunggu kejelasan rencana kebijakan ekonomi Donald Trump dalam konferensi besok.

Seputarforex.com- Harga emas terpantau terus melanjutkan kenaikannya di sesi Asia pada hari Selasa (10/01) ini, sejalan dengan pelemahan mata uang Dolar AS. Saat berita diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,182 Dolar AS. Di samping itu, harga pecahan 1 gram emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk turut meningkat tajam dari sebelumnya Rp 542,000 ke level harga Rp 585,000.

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik ke level 1,180 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level harga 16.59 Dolar AS per troy ons, turun sebesar 0.56 persen; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret mengalami penurunan ke harga 2.535 Dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas terus menanjak, seiring dengan upaya sebagian pelaku pasar untuk menilai ulang outlook ekonomi AS setelah Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS pada minggu depan. Kondisi tersebut menyebabkan mata uang Dolar AS turun dan yield obligasi AS melemah. Selain itu, kenaikan harga emas tersebut juga didorong oleh tingginya pembelian emas oleh India, karena masuk musim nikah. Permintaan emas di negara Tiongkok juga terpantau menguat menjelang perayaan tahun baru Imlek akhir pekan ini.

 

Investor Tunggu Kejelasan Rencana Ekonomi Trump

Harga emas telah mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam dua bulan. Hal ini terjadi setelah logam mulia ini anjlok lebih dari 12 persen di kuartal akhir tahun lalu ketika kemenangan Donald Trump mendorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS. Rencana Trump untuk melakukan pemotongan pajak dan menjalankan program belanja infrastruktur besar-besaran telah menimbulkan spekulasi bahwa rencana kebijakan tersebut akan mampu menyebabkan Dolar AS menguat dan meningkatkan tingkat inflasi, sehingga the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga-nya lagi.

Namun, menurut Joni Teves, seorang analis di UBS, saat ini ada unsur dan indikasi bahwa sebagian besar investor melangkah mundur dari ekspektasi tinggi rencana kebijakan ekonomi Donald Trump tersebut. Menurut Teves, pelaku pasar kini lebih memilih untuk menunggu sampai mereka mendapatkan bukti nyata dari kenaikan pertumbukan ekonomi AS atau kejelasan terkait dengan realisasi serta eksekusi rencana kebijakan ekonomi Trump.

Oleh karena itu, fokus pasar saat ini adalah pada konferensi pers hari Rabu besok. Dalam konferensi pers tersebut, Donald Trump bisa jadi akan memberikan rincian rencana kebijakan yang akan diterapkan setelah ia resmi dilantik menjadi Presiden AS pada tanggal 20 Januari nanti.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE