Menu

Emas Naik, Terdorong Pelemahan Dolar AS Gara-Gara Trump

Utari

Harga emas melonjak satu persen, terdongkrak oleh pelemahan mata uang Dolar AS gara-gara komentar Donald Trump. Saat ini, pair XAU/USD berada di level harga 1,214.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Rabu (18/01) terpantau mengalami kenaikan. Kenaikan harga emas ini terjadi sejalan dengan ketidakpastian rencana kebijakan ekonomi Trump setelah Dolar AS yang melemah karena komentarnya terkait nilai tukar mata uang Dolar. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,214 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Antam, Tbk meningkat menjadi Rp 593,000 dari level sebelumnya Rp 590,000.

 

 

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik ke level harga 1,214 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level harga 17.18, naik sebesar 0.19 persen;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan di kisaran 2.618 Dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan hari Selasa malam kemarin, harga emas melonjak lebih dari satu persen menuju ke level harga tertinggi delapan bulan. Hal ini dapat terjadi karena bursa saham dan Dolar AS jeblok setelah pernyataan Donald Trump. Selain itu, lompatan logam mulia si kuning ini juga terpengaruh oleh pidato Perdana Menteri Inggris, Theresa May.


Harga Emas Terdorong Komentar Donald Trump

Harga emas saat ini masih melanjutkan kenaikan seiring dengan adanya komentar Donald Trump tentang Dolar AS. Dalam sebuah interview kemarin, Donald Trump menyatakan bahwa Dolar yang saat ini terlalu kuat, khususnya terhadap mata uang Yuan China, dan bisa membahayakan bagi perekonomian AS. Ia menuturkan jika Dolar sedikit turun, maka hal ini kemungkinan akan dapat membantu dalam perbaikan pada sektor manufaktur AS.

Penguatan mata uang Dolar AS biasanya mengindikasikan kondisi ekonomi AS yang solid. Namun, bagi perusahan-perusahan AS yang memiliki sebagian besar jaringan bisnisnya di luar negeri, penguatan mata uang Dolar AS berarti akan menurunkan penjualan mereka. Ini terjadi karena barang-barang yang diekspor menjadi lebih mahal sehingga peminatnya lebih sedikit. Sementara itu, sebagian investor saat ini menunggu pidato Janet Yellen di Commonwealth Club, San Francisco nanti malam untuk mengetahui pemikiran ketua The Fed ini sehubungan dengan kebijakan moneter.

Perlu diketahui bahwa selama bulan Januari tahun 2017, trend harga emas cenderung naik (bullish), ini membuktikan adanya kekhawatiran sebagian pelaku pasar terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi global. Harga emas juga sudah mengalami reli sekitar enam persen pada awal tahun dan kembali melanjutkan bullishnya di akhir tahun 2016 lalu.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE