Menu

Emas Stabil Di Level Rendah Setelah Dilumat Dolar

N Sabila

Harga emas tampak stabil di sesi perdagangan Rabu (27/05) hari ini dengan para investor yang masih menanti perkembangan krisis utang Yunani dan perbaruan sinyal- sinyal mengenai kian terbukanya peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Di Comex New York, harga emas untuk pengiriman Agustus flat di kisaran 1.187 per troy ons, menurun tipis 0,02 persen.

Harga emas tampak stabil di sesi perdagangan Rabu (27/05) hari ini dengan para investor yang masih menanti perkembangan krisis utang Yunani dan perbaruan sinyal- sinyal mengenai kian terbukanya peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Di Comex New York, harga emas untuk pengiriman Agustus flat di kisaran 1.187 per troy ons, menurun tipis 0,02 persen.

Emas Tersungkur

Malam tadi, harga emas tersungkur hingga hampir dua persen sehubungan dengan Dolar AS yang memperpanjang relinya di tengah data-data ekonomi AS yang tercatat apik, sehingga membuat pasr menjadi optimis. Harga emas spot bahkan menurun ke level rendah dua pekan ke harga $1,185.35 per ons sebelumnya, kemudian menuju lvel 1,186.80, penurunan terbesar sejak tanggal 30 April.

Angka durable goods AS dilaporkan sesuai dengan ekspektasi, yakni menurun 0.5 persen. Sedangkan data pada bulan lalu juga direvisi naik menjadi 4.7 persen dari 4.0 persen. Pesanan durable goods inti terdongkrak 0.5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi 0.3 persen dipimpin oleh lonjakan permintaan pesawat terbang sebanyak 15.2 persen.

Departemen perdagangan AS melaporkan juga bahwa Penjualan rumah baru AS meningkat hingga 517,000 dari sebelumnya 484,000 sekaligus lebih tinggi dibandingkan ekspektasi 484,000. Kepercayaan konsumen AS pun mengalami peningkatan ke level 85.4 dari sebelumnya 94.3. Pernyataan Ketua The Fed, Janet Yellen, pada hari Jumat lalu juga telah memberikan sentimen yang positif pada Dolar AS, sehingga membuat daya tarik emas berkurang.

Analis teknikal yang diwawancarai oleh Skynews.com menyebutkan bahwa emas tidak mendapatkan cukup banyak permintaan di tengah penguatan Dolar AS meskipun pasar ekuitas AS dan Eropa mengalami penurunan. Menurut Ferdi Jo, analis emas di Seputarforex, secara teknikal, emas hampir membentur batas trend support kuat D1 dan seandainya tidak ada sentimen bearish kuat lainnya kemungkinan akan rebound bullish kembali sesuai dengan irama pergerakan koreksi kompleks yang terus diperlihatkan "price action"nya selama kurang lebih 2 bulan terakhir.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE