Menu

Emas Terpuruk, Para Investor Beralih Ke Pasar Uang

M Septian

Emas berada pada jalur untuk mencatatkan penurunan enam hari berturut-turut oleh menguatnya Dolar AS dan ekspektasi pada kenaikan Federal Funds Rate bulan depan. Para investor nampak mengalihkan dana mereka dari investasi logam mulia menuju pasar uang.

Emas diperdagangkan dekat dengan level terendah enam tahunnya dan berada pada jalur untuk mencatatkan penurunan enam hari berturut-turut oleh menguatnya Dolar AS dan ekspektasi pada kenaikan Federal Funds Rate bulan depan. Para investor nampak mengalihkan dana mereka dari investasi logam mulia menuju pasar uang.

Pagi ini saja (27/11), emas sudah anjlok mencapai 1,069.15 dan kemungkinan menuju penurunan harga enam hari beruntun setelah ditutup mendatar hari Kamis kemarin dari lemahnya likuiditas karena liburan Thanksgiving di Amerika Serikat. Logam mulia ini telah melemah 0.5 persen selama hampir satu minggu sesudah terpuruk hingga USD 1,064.95 pekan lalu, yang merupakan level terendah sejak Februari 2010 silam.

Bullion telah menderita akibat solidnya greenback, yang ditradingkan mendekat menuju posisi tertinggi delapan bulannya terhadap enam mata uang utama lain. Saat ini Indeks Dolar AS tercatat menapaki kenaikan pada kisaran 98.53 terdorong oleh lemahnya Euro dan ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi. Sebagian besar pelaku pasar yakin bahwa the Fed akan menambahkan tingkat bunga acuan untuk pertama kali selama hampir satu dekade dalam pertemuan FOMC Desember nanti.

"Reksa dana logam mulia membukukan net outflow terbesar pekan lalu dalam empat bulan, sementara para investor terus menjaga aliran dana masuk ke pasar uang, menurut Merril Lynch Wealth Management Bank of America seperti dilansir CNBC. Di tempat lain, pembelian emas di India kuartal terakhir tahun ini cenderung menurun menuju tingkat terendah selama delapan tahun, mendapat pengaruh dari memburuknya permintaan investasi akibat bencana kekeringan yang telah memangkas pendapatan di negara tersebut.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE