Menu

Euro Anjlok, Pemerintah Yunani Bakal Gagal Lunasi Utang

N Sabila

Euro melemah terhadap mata uang-mata uang mayor pada Senin (25/05) sore ini akibat permintaan Yunani kepada para kreditornya, agar mereka mempermudah persyaratan permintaan dana bailout yang diperuntukkan bagi negara Mediterania tersebut.

Euro melemah terhadap mata uang-mata uang mayor pada Senin (25/05) sore ini akibat permintaan Yunani kepada para kreditornya, agar mereka mempermudah persyaratan permintaan dana bailout yang diperuntukkan bagi negara Mediterania tersebut. Lebih lanjut, Yunani tidak akan mampu mendapatkan dana sebesar 1.6 miliar Euro tepat waktu untuk membayar tagihan cicilan pembayaran utangnya pada IMF bulan depan, demikian salah seorang Menteri negara tersebut membuat pengakuan.


Meski tak memiliki kewenangan dalam mengambil kebijakan ekonomi, Menteri Dalam Negeri Yunani, Nikos Voutsis, minggu kemarin menunjukkan sikap pesimis dengan mengatakan bahwa Yunani takkan mampu membayar hutang-hutangnya jika kesepakatan tidak tercapai, demikian dikutip oleh Bloomberg.

Pernyataan sebaliknya justru diutarakan oleh Menkeu Yunani, Yanis Varoufakis, yang menyebutkan bahwa Yunani telah berjuang keras untuk mencapai kesepakatan dengan para kreditor, dan saat ini sudah mendapatkan respon yang cukup baik dari institusi-institusi internasional. Yunani harus menyelesaikan utangnya dengan IMF dan Uni Eropa untuk mendapatkan bailout, tetapi hingga kini masih bergelut dengan para kreditor tersebut dalam perundingan renegosiasi persyaratan bailout dimana kedua belah pihak masih menolak berkompromi.

Mata uang 17 negara anjlok ke level terendah dalam dua setengah tahun terhadap Poundsterling. Euro anjlok sebanyak 0.4 persen ke posisi 1.0967 di awal sesi Eropa sore ini setelah mengalami penurunan juga sebanyak 0.9 persen pada tanggal 22 Mei kemararin. EUR/GBP jatuh 0.4 persen ke posisi 0.7082 dan menyentuh 0.7073, terendah sejak tanggal 12 Maret. Sedangkan EUR/JPY juga mengendur 0.3 persen ke posisi 133.40.

Dolar Menguat

Dolar, sebagai rival Euro, pun kian menguat pada hari Senin ini setelah pernyataan dari Janet Yellen pada Jumat pekan lalu. Ketua The Fed tersebut menyampaikan bahwa permulaan normalisasi kebijakan dan kenaikan suku bunga akan disesuaikan dalam suatu waktu di tahun ini. Namun, orang nomor satu di Bank Sentral AS itu pun memperingatkan bahwa pihaknya masih harus melihat perkembangan dalam pasar tenaga kerja dan konsistensi inflasi di level 2.0 persen sebelum benar-benar menaikkan tingkat suku bunga acuan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE