Menu

Euro Mendaki Meski GDP Jerman Di Bawah Ekspektasi

N Sabila

GDP Jerman hanya berekspansi 0.4 persen di bulan Oktober-Desember, lebih rendah daripada ekspektasi 0.5 persen yang diprediksikan.

Seputarforex.com - Euro tampak mendaki di sesi perdagangan Selasa (14/Feb) sore ini terhadap Dolar AS. Selain karena Dolar yang melemah jelang testimoni Ketua The Fed, pasar juga kembali memperhatikan upaya Yunani untuk mendapatkan bailout sebelum tanggal 20 Februari. EUR/USD terdorong naik 0.26 persen dengan diperdagangkan di angka 1.0627. Sedangkan EUR/GBP juga diperdagangkan naik, di angka 0.8014.


GDP Jerman Tak Sampai Ekspektasi

Di samping itu, siang tadi Jerman merilis laporan GDP untuk kuartal keempat. Hasilnya sedikit di bawah ekspektasi. GDP Jerman hanya berekspansi 0.4 persen di bulan Oktober-Desember, lebih rendah daripada ekspektasi 0.5 persen yang diprediksikan.

Ini berarti, negara ekonomi nomor satu Eropa tersebut sedikit tertinggal di belakang Inggris. Dalam periode yang sama, GDP Inggris tumbuh sebanyak 0.6 persen. Kekecewaan tak berhenti sampai di sini. Pada hari yang sama, De Statis juga mengeluarkan revisi GDP Jerman kuartal ketiga 2016 yang diturunkan dari 0.2 persen menjadi 0.1 persen.

Penyebab penurunan ini, kata pejabat Biro Statistik Jerman, adalah lebih tingginya impor daripada ekspor. Neraca perdagangan Jerman mengalami penyempitan surplus dalam tiga bulan terakhir. Walaupun demikian, dampak buruknya tertutup oleh dukungan dari belanja pemerintah dan kenaikan kecil dalam belanja konsumen.


ECB Bantah Tuduhan Trump

Tidak ada laporan ekonomi penting dalam kalender Zona Euro minggu ini selain dari Jerman. ECB sedang sibuk mengirimkan bantahan terhadap tuduhan Trump soal manipulasi mata uang.

Presiden ECB, Mario Draghi, menyebutkan bahwa pihaknya tak pernah memanipulasi mata uang demi tujuan pribadi. Bantahan tersebut kemarin telah pula dilayangkan oleh pejabat ECB sekaligus menteri keuangan Prancis, Michel Sapin. Kendati demikian, Draghi mengakui bahwa ekonomi Zona Euro belum cukup kuat untuk mengurangi stimulus.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE