Menu

Euro Menukik Turun Terseret Oleh Data Inflasi Zona Euro

N Sabila

Euro menghujam ke level rendah dua tahunan baru terhadap Dolar AS pada hari Selasa (30/09) sore ini setelah dirilisnya data inflasi Zona Euro, yang kembali mengecewakan. Mata uang 17 negara tersebut makin tak berdaya menghadapi Dolar AS yang memang tengah menguat belakangan ini.

Euro menghujam ke level rendah dua tahunan baru terhadap Dolar AS pada hari Selasa (30/09) sore ini setelah dirilisnya data inflasi Zona Euro, yang kembali mengecewakan. Mata uang 17 negara tersebut makin tak berdaya menghadapi Dolar AS yang memang tengah menguat belakangan ini.


EUR/USD mencapai 1.2622 selama pembukaan sesi perdagangan Eropa, level yang terendah sejak September 2012. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi di 1.2619 atau mundur sebanyak 0.52%. Sedangkan EUR/GBP terperosok 0.l32% ke 0.7786 seiring dengan GDP Inggris yang mengalami kenaikan dalam basis kuartalan

Inflasi Dan Pengangguran Zona Euro Terperosok Bersama

Menurut data dari Eurostat, kenaikan indeks harga konsumen alias inflasi Zona Euro ini mengalami perlambatan seperti yang telah banyak diekspektasikan. Kenaikan inflasi 18 negara tersebut dalam basis year-on-year untuk bulan September ini hanya 0.3 persen, lebih lambat dari inflasi pada bulan Agustus dan Juli di 0.4 persen. Harga makanan mentah jeblok 0.9 persen year-on-year pada bulan September, sedangkan energi lebih murah 2.4 persen.


Selain itu, inflasi inti ECB pun mengalami penurunan sebanyak 0.7 persen year on year. Melambat dari 0.9 persen pada bulan Agustus. Dengan demikian, target inflasi ECB 2% makin sulit untuk dicapai. Demi memacu pertumbuhan harga ini, Draghi dan kawan-kawan memotong biaya pinjaman hingga hampir nol. Presiden ECB tersebut juga berjanji untuk memberikan pinjaman yang rendah bagi bank-bank.

Terlepas dari data tersebut, tingkat pengangguran Zona Euro dilaporkan tak berubah, yakni di kisaran 11.5 persen pada bulan Agustus. Akan tetapi, pengangguran Jerman mengalami pertambahan sebanyak 13,000 bulan lalu, dengan persentase pengangguran 6.7 persen.

Draghi mengatakan bahwa ia bisa mengambil tindakan yang lebih ekstrim daripada itu, yakni mengelontorkan stimulus seperti yang dilakukan oleh BOJ dan The Fed dulu. Akan tetapi, upaya ECB tersebut nampaknya menemui batu sandungan mengingat Jerman, negara ekonomi nomor satu bagi Zona Euro menentang keras hal tersebut. Dan Kamis nanti, Draghi diekspektasikan untuk memberikan rincian mengenai rencana ECB untuk membeli paket utang atau yang disebut dengan ABS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE