Menu

Euro Tak Jauh Dari Level Tinggi Akhir Pekan, Perundingan Riga Tak Buahkan Hasil Signifikan

N Sabila

Euro tampak tak jauh beranjak dari posisinya pada akhir pekan lalu di Senin (27/04) sore hari ini setelah Dolar AS melemah akibat beragamnya data ekonomi AS sehingga menambah kecemasan terhadap hilangnya momentum pemulihan AS. EUR/USD berada pada posisi 1.0869, tak jauh dari level tinggi dua minggu pada Jumat lalu di posisi 1.0899.

Euro tampak tak jauh beranjak dari posisinya pada akhir pekan lalu di Senin (27/04) sore hari ini setelah Dolar AS melemah akibat beragamnya data ekonomi AS sehingga menambah kecemasan terhadap hilangnya momentum pemulihan AS. EUR/USD berada pada posisi 1.0869, tak jauh dari level tinggi dua minggu pada Jumat lalu di posisi 1.0899.


Krisis utang Yunani belum turun sebagai headline dari Zona Euro. Pada hari Sabtu lalu, PM Yunani Alexis Tsipras dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, melalui percakapan telepon, sepakat untuk tetap menjalin komunikasi dengan Athena dan para kreditor untuk mencapai kesepakatan utang. "Selama berkomunikasi, mereka saling mengekspresikan aspirasi melalui negosiasi yang sudah berjalan demi mencapai solusi yang saling menguntungkan satu sama lain dengan segera."

Sama-Sama Keras Kepala

Euro mendapat perolehan di tengah berlanjutnya perundingan Yunani dengan para kreditornya. Menteri Keuangan Zona Euro, Djeroen Djisselbloem, pada hari Jumat lalu, dalam pertemuan di Riga Latvia, mengatakan bahwa Yunani harus menghadirkan rencana reformasi ekonomi secara utuh pada awal Mei untuk segera mengakses dana bantuan lebih jauh.

Senin dan Rabu pekan ini, tiga "aktor" utama Eropa terpanas saat ini (Yunani, Uni Eropa, dan IMF) akan kembali menggelar telekonferensi demi mempercepat negosiasi. Tiga bulan sudah perundingan berlangsung, namun tak menghasilkan solusi yang signifikan. Kedua kubu, baik Yunani maupun Athena, sama-sama keras kepala. Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, bahkan menanggapi keluhan Djisselbloem tersebut dengan menge-tweet kutipan sebuah kata mutiara dari tokoh politik AS, Franklin Roosevelt, yang artinya,"Ada kebencian yang mereka sepakati; dan saya menyambut kebencian itu dengan tangan terbuka."

Sementara di AS, data pesanan Barang Tahan Lama (Durable Goods Order) AS pada Jumat lalu dilaporkan mengalami kenaikan hingga 4.0 persen jauh melebihi ekspektasi kenaikan o.6 persen. Namun, data tersebutmenunjukkan adanya pelemahan apabila tidak memasukkan penjualan barang tahan lama yang volatil, seperti pesanan terhadap peswat sipil yang melonjak 34.1 persen dan kenaikan 17 persen pada sarana-sarana pertahanan negara. Lagipula, angka pesanan barang tahan lama AS pada bulan Februari lalu direvisi menurun. Akibatnya para investor pun berasumsi bahwa data AS sedang melemah, sehingga Dolar pun tertekan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE