Menu

EUR/USD Terbenam Masuki Sesi Eropa, Pandangan JP Morgan Tentang ECB

N Sabila

Meski tak ada jadwal rilis data ekonomi dari Eropa, EUR/USD masih dipengaruhi gerak Greenback yang mencerna komentar hawkish dari Ketua The Fed, Janet Yellen, di Jackson Hole akhir pekan lalu. EUR/USD memantul turun ke level rendah dua minggu di angka 1.1175.

Euro diperdagangkan dengan kenaikan sedang namun kembali jeblok di pembukaan sesi perdagangan Eropa Senin (29/Agustus) sore ini terhadap Dolar AS. Meski tak ada jadwal rilis data ekonomi dari Eropa, EUR/USD masih dipengaruhi gerak Greenback yang mencerna komentar hawkish dari Ketua The Fed, Janet Yellen, di Jackson Hole akhir pekan lalu.



EUR/USD diperdagangkan dalam range lebih dari 170 pip pada hari Jumat kemarin sehubungan dengan volatilitas pasar yang cukup signifikan, menyusul pernyataan Janet Yellen yang menilai bahwa ekonomi AS saat ini cukup kuat terutama pasar tenaga kerja. Komentar tersebut menaikkan kemungkinan akan Fed Hike (kenaikan suku bunga The Fed) tahun ini. EUR/USD diperdagangkan naik 0.12 persen pagi tadi di angka 1.1206, namun memantul turun ke level rendah dua minggu di angka 1.1175 saat berita ini ditulis.

Yellen memang enggan menyinggung kapan tepatnya waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga, namun wakilnya, Stanley Fischer, memberikan indikasi yang lebih spesifik dengan menyebut bahwa laporan Non Farm Payroll AS untuk bulan Agustus akan menjadi salah satu faktor pertimbangan kenaikan suku bunga The Fed yang paling penting.


JP Morgan Turunkan Proyeksi Tambahan Stimulus ECB

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) akan kembali angkat suara setelah lima minggu tanpa kabar di tengah data-data ekonomi Zona Euro yang secara umum cukup baik. Pada tanggal 8 September mendatang, Presiden ECB Mario Darghi akan kembali menggelar rapat. Para analis memperkirakan, masalah inflasi dan stimulus akan menjadi topik utama dalam rapat ECB di samping potensi jebloknya menyusul Brexit.

JP Morgan Chase & Co dan Danske Bank menilai bahwa sejauh ini wilayah yang beranggotakan 19 negara tersebut menunjukkan sedikit sinyal kehilangan kemajuan, oleh karenanya, dua bank kawakan tersebut mengendurkan proyeksi mereka akan kemungkinan tambahan stimulus ECB. Kendati demikian, melalui Bloomberg, mereka memperingatkan agara pasar turut mewaspadai data-data perusahaan Jerman yang bisa jadi akan menampilkan penurunan pasca Brexit.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE