Menu

Existing Home Sales AS Februari Anjlok, Dollar Kian Terpuruk

Pandawa

Data Existing Home Sales menunjukkan selama Februari, jumlah rumah yang terjual hanya 5.48 juta unit bulan lalu atau menurun 3.7 persen dibandingkan data periode Januari.

Data Fundamental yang rilis pada hari Rabu (22/3) datang dari laporan Existing Home Sales selama bulan Februari yang merosot lebih dalam dari ekspektasi. Dollar AS terpantau masih berkutat dalam tekanan jual sehingga melemah terhadap berbagai major currency.

 

Menurut data Existing Home Sales yang dipublikasikan oleh The National Association of Realtors, jumlah rumah yang terjual selama bulan lalu hanya 5.48 juta unit, atau menurun 3.7 persen dibandingkan data periode Januari yang kala itu mencetak rekor perjualan rumah terbesar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Data Existing Home Sales AS Februari yang rilis di awal sesi New York malam in juga lebih buruk dibandingkan estimasi ekonom melalui polling Reuters sebelumnya yang memprediksi akan bertambah 5.59 juta unit.

Berkurangnya jumlah persediaan rumah untuk dijual di pasar properti AS menyebabkan naiknya harga rumah, faktor utama penyebab terjadi penurunan Existing Home Sales. Secara basis tahunan, penjualan rumah telah tumbuh 5.4 persen sejak Februari 2016 lalu. Tinggi-nya permintaan pasar sebagai dampak dari membaiknya pasar tenaga kerja dan upah pekerja memberi andil besar terhadap trend penjualan rumah AS dalam beberapa bulan terakhir.

Rilis data Existing Home Sales yang cukup mengecewakan tersebut semakin menekan dollar AS melemah terhadap major currency. Pelemahan Greenback terbesar terjadi pada pair USD/JPY yang menurun 0.95 persen sejak sesi Asia hari ini. Greenback juga terpantau tidak berdaya terhadap Franc Swiss dengan USD/CHF merosot 0.65 persen. Ketidakpastian mengenai kebijakan Trump berpotensi terus melemahkan dollar AS dan investor pun memburu Yen dan Franc yang dikenal sebagai mata uang safe haven.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE