Menu

Fischer: Rendahnya Suku Bunga Ancam Ekonomi, Dolar Berhenti Reli

N Sabila

Dolar AS mengambil napas dari serangkaian penguatan yang telah diperolehnya hingga Selasa (18/Oktober) hari ini, menyingkir dari level tinggi tujuh bulan. Wakil Ketua The Fed, Stanley Fischer, menyampaikan pidato tentang suku bunga The Fed.

Seputarforex.com - Dolar AS mengambil napas dari serangkaian penguatan yang telah diperolehnya hingga Selasa (18/Oktober) hari ini, menyingkir dari level tinggi tujuh bulan terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Para investor bertrading berdasarkan ekspektasi mereka akan kebijakan moneter AS dalam waktu dekat ini.

Indeks Dolar, yang mengukur penguatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya, tergelincir 0.2 persen ke angka 97.733, setelah naik ke level tinggi 98.169 di sesi perdagagan sebelumnya. Level ini merupakan yang tertinggi sejak tanggal 10 Maret.

Terhadap Yen, Dolar AS mengendur 0.2 persen ke angka 103.72 dan mencapai angka 103.818 saat berita ini ditulis. "Trading range-bound berlanjut, dengan makin mendekati level 104 untuk pair USD/JPY," kata Kaneo Ogino, Direktur riset forex di perusahaan Global-info Co di Tokyo yang dikutip oleh Reuters. "Kondisi ini hanya akan berlangsung dalam jangka pendek di pasar."

Tingkat suku bunga acuan AS masih menjadi fokus utama pasar, lanjut Ogino. Bulan Desember masih menjadi bulan yang paling banyak ditargetkan sebagai waktu yang paling mungkin bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. Meski demikian, kenaikan tingkat suku bunga tahun ini masih belum menjadi sebuah kesepakatan yang pasti.


Fischer The Fed: Low Interest Rate Ancam Ekonomi AS, Tapi...

Wakil Ketua The Fed, Stanley Fischer, pada Senin malam kemarin mengatakan bahwa stabilitas ekonomi AS bisa saja terancam oleh rendahnya tingkat suku bunga. Namun, hal ini bukan lantas membuat The Fed akan dengan mudahnya menaikkan tingkat suku bunga.

Sinyal yang ditunjukkan oleh Ketua The Fed, Janet Yellen, pada hari Jumat lalu, yang mana memungkinkan bank sentral untuk memasang target inflasi yang lebih dari dua persen mendorong naik imbal hasil obligasi pemerintah AS ke level tinggi empat bulan dan memberi Dolar energi untuk menguat.


EUR/USD

Terhadap Euro pun Dolar AS melemah 0.2 persen dengan EUR/USD yang diperdagangkan pada posisi 1.1020 saat berita ini ditulis, menjauh dari level rendag tiga bulan di angka 1.0962.

Dari sudut Euro, para investor tengah menunggu hasil dari rapat rutin ECB yang akan digelar minggu ini. ECB diperkirakan akan membahas perubahan teknis yang memungkinannya untuk memperpanjang waktu pembelian aset sebesar 1.7 triliun Euro melebihi bulan Maret 2017. Rumor yang beredar, ECB akan memutuskan untuk tapering jumlah stimulusnya.

Di sisi lain, GBP/USD meningkat 0.4 persen ke angka 1.2230 siang ini. Sterling diketahui merosot sejak Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE