Menu

Fokus Beralih Dari Timing LiftOff Ke Konsistensi, Dolar AS Menguat

N Sabila

Dolar AS kembali mengumpulkan kekuatan di Kamis (26/11) ini. Ekspektasi pasar terhadap suku bunga The Fed sudah bergeser dari sekedar timing kenaikan, menjadi konsistensi kenaikan suku bunga AS setelah dinaikkan untuk pertama kalinya bulan depan.

Dolar AS kembali mengumpulkan kekuatan untuk bullish di hari Kamis (26/11) ini berkat data-data ekonomi AS yang dilaporkan naik sesuai ekspektasi. Masih tentang spekulasi kenaikan suku bunga AS, yang berbanding terbalik dengan kebijakan pelonggaran kuantitatif oleh Bank Sentral Eropa (ECB), membuat pair mata uang Euro-Dolar menciptakan jarak yang cukup jauh.


Indeks Dolar pagi tadi terpantau stabil di angka 99.768 meski masih mundur dari level puncak delapan setengah bulannya di posisi 100.170 setelah data output manufaktur AS dirilis meningkat, begitupula dengan jumlah rencana investasi bisnis. Oleh sebab itu, kenaikan suku bunga The Fed bulan depan tampaknya semakin sulit untuk dihindari. Sesuai ekspektasi sejumlah ekonom, pengenduran sementara yang diderita oleh Greenback akibat memanasnya hubungan geopolitik Turki dan Rusia tampak tak bertahan lama.

Euro, merupakan mata uang yang pelemahannya paling signifikan dalam menghadapi Dolar AS. Mata uang single currency tersebut meluncur turun menuju level rendah tujuh bulan setelah ECB secara resmi mengatakan pada Reuters bahwa mereka sedang menggodok opsi untuk kembali menegatifkan suku bunga deposito atau membeli lebih banyak aset demi menghindarkan negara dari deflasi, menjelang rapat kebijakan pada minggu depan.

EUR/USD meluncur turun ke posisi 1.0565 kemarin, menyentuh level rendah yang belum pernah terlihat sejak pertengahan April. Siang ini, pair tersebut diperdagangkan di kisaran 1.0618. USD/JPY sedikit berubah ke posisi 122.62, naik dari level rendah 122.26. AUD/USD turut mencetak penurunan 0.3 persen ke angla 0.7231 setelah dirilisnya data Capex Australia tadi pagi.

Dari Timing Kenaikan Suku Bunga Ke Konsistensi

Menurut Daisuke Karakama, ekonom pasar di Mizuho Bank Tokyo, yang diwawancarai oleh Reuters, penurunan yang akan dialami oleh Euro akibat perbedaan kebijakan ECB dan The Fed kali ini, tidak akan lebih lama dibandingkan dengan penurunan yang terjadi akibat penerapan suku bunga negatif tahun lalu. Sementara itu, ekspektasi pasar terhadap suku bunga The Fed, kata Karakama, sudah bergeser dari sekedar timing kenaikan, menjadi konsistensi kenaikan suku bunga AS setelah dinaikkan untuk pertama kalinya bulan depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE