Menu

Fokus Pasar Tertuju Pada Kursi Ketua Fed, Emas Catat Penurunan

Pandawa

Harga Emas mengalami penurunan karena merebak kekhawatiran di kalangan Investor terkait Ketua Fed baru yang akan mengisi jabatan awal tahun 2018 mendatang.

Harga Emas mengalami penurunan pada sesi perdagangan hari Selasa (24/10), dikarenakan merebak kekhawatiran di kalangan Investor terkait Ketua Fed baru yang akan mengisi jabatan awal tahun 2018 mendatang. Sebagaimana diketahui, sejumlah kandidat telah diajukan untuk mengisi kursi Ketua Fed yang berperan sebagai pimpinan bank sentral AS, menggantikan Janet Yellen yang habis masa jabatannya. Dalam hal ini, pasar khawatir bila Ketua Fed baru kelak akan mengambil pendekatan kebijakan berbeda dengan Yellen.

Pada hari Senin kemarin, Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa beliau sudah sangat sangat dekat untuk membuat keputusan mengenai siapa yang akan menjadi ketua Fed baru nanti. Pernyataan Trump tersebut muncul setelah ia telah melakukan wawancara kepada setiap kandidat ketua Bank Sentral AS.

"Spekulasi yang condong ke kandidat hawkish, akan memberikan tekanan terhadap emas", ucap Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank di Copenhagen.

Kecemasan Investor terkait spekulasi pengganti Janet Yellen sebagai ketua Fed sangatlah beralasan, mengingat bila kandidat yang berpandangan hawkish menjadi orang nomor satu di Bank Sentral AS, maka dapat dipastikan jadwal kenaikan suku bunga akan terbuka lebar terutama sepanjang tahun 2018 mendatang. Padahal, kenaikan suku bunga AS akan menekan rally harga emas.

Menurut survey ekonom oleh Reuters, Fed kemungkinan besar akan menaikan suku bunga pada bulan Desember dan dua kali lagi tahun depan. Hasil survey tersebut juga menunjukkan adanya kecemasan di kalangan ekonom terhadap kemungkinan Fed akan menunda pengetatan moneter, mengingat trend inflasi yang selama lima tahun terakhir tetap berada di bawah target 2 persen.

 

Indeks Saham Menghijau, Tekan Harga Emas

Faktor yang menahan bullish Emas tidak hanya berasal dari kebijakan domestik Negeri Paman Sam saja. Cerahnya kondisi bursa saham ikut menurunkan minat pasar terhadap logam mulia seperti emas. Indeks Saham Dunia MSCI 47 Negara melambung dekat rekor tertinggi sepanjang masa setelah sempat melemah akibat jatuhnya saham General Electric pada bursa Wall Street beberapa waktu yang lalu.

"Saya sangat terkejut dan resiko jual (Emas) masih akan berlanjut, bila anda melihat pasar saham yang begitu baik. Secara umum, saya melihat Emas akan kembali turun hingga area $1,260 per ounce", ucap seorang trader yang berbasis di Hong Kong.

Pandangan lain juga dikemukakan oleh Analis Reuters, Wang Tao, yang berpendapat bahwa Emas mungkin dapat break menembus resisten 1,283 dan ranging di area $1,289-$1,295.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Pada pukul 20:15 WIB, Emas berada di level $1,276.3 per ounce. Sementara itu, Emas Berjangka AS pengiriman bulan Desember seharga $1,279 per ounce.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE