Menu

Fokus Prediksi Cut Rate RBA, Aussie Melompat Abaikan Data Bisnis NAB

N Sabila

Indikator kepercayaan bisnis yang dirilis oleh National Australia Bank (NAB) Kamis (21/Juli) pagi ini menurun 2 poin ke plus 2 pada bulan kuartal bulan Juni. Namun, meningkatnya keyakinan ekonom akan prediksi bahwa RBA memotong suku bunganya (cut rate) bulan depan membuat AUD/USD naik lagi.

Kepercayaan bisnis Australia melemah di kuartal kedua, mengindikasikan bahwa perekonomian tengah kehilangan sejumlah momentum meski sempat solid di awal tahun. Indikator kepercayaan bisnis yang dirilis oleh National Australia Bank (NAB) Kamis (21/Juli) pagi ini, menurun 2 poin ke plus 2 pada bulan kuartal bulan Juni. Meski demikian, angka di atas nol masih merupakan kondisi peningkatan. Kepercayaan Bisnis Australia relatif tidak berubah dalam dua kuartal terakhir, dimana indeks difusinya masih stabil di angka 4.


Kepercayaan Bisnis NAB adalah sebuah indikator survei yang dilakukan terhadap 1,000 perusahaan di Australia. Survei tersebut, yang dilakukan bulanan dan kuartalan, mengukur perhitungan para manajer perusahaan terhadap kondisi pasar, perekrutan tenaga kerja, dan masa depan aktivitas ekonomi.

Menanggapi laporan tersebut AUD/USD hanya tergelincir 0.01 persen ke harga 0.7472 begitu rilis diumumkan. Namun, kemerosotan itu tak lama karena AUD/USD sudah terdorong naik lagi ke angka 0.7491 saat berita ini ditulis.


Ekonom Makin Yakin RBA Bakal Potong Suku Bunga

Fokus pasar lebih pada kemungkinan pemotongan suku bunga Australia (cut rate) yang akan dilakukan oleh RBA secepatnya pada rapat pada bulan depan karena inflasi yang masih di bawah target.

Menurut survei Bloomberg, 58 persen ekonom meyakini bank sentral tersebut akan memotong suku bunganya sebanyak 25 basis poin tanggal 2 Agustus mendatang. Persentase prediksi para eonom itu naik dari survei bulan sebelumnya yang hanya 48 persen.

Bank Sentral Australia adalah satau bank sentral yang terkenal cepat dalam menanggapi deflasi. Pada bulan Mei, RBA memotong suku bunganya menjadi 1.75 persen setelah CPI Australia dilaporkan jeblok. Notulen rapat RBA yang dirilis awal pekan inipun menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan akan melihat data inflasi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

"Kombinasi atas kebutuhan untuk menghindari penguatan mata uang dan keyakinan akan rendahmnya CPI Australia merupakan sorotan (pasar) yang membuat ekspektasi RBA akan memotong suku bunganya lagi bulan Agustus nanti," kata Adam Donaldson, Kepala Riset di Commonwealth Bank of Australia yang dikutip oleh Bloomberg. "Pertumbuhan upah yang lemah, tren disinflasi global, dan penurunan belanja ritel berkontribusi pada pandangan inflasi." tutupnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE