Menu

GDP AS Kembali Longsor, Kanada Mengekor

Kukuh Raharjo

Perekonomian AS kembali terindikasi melemah. Data Prelim GDP tercatat mencapai -0.7 persen, sedikit lebih baik dari harapan namun tetap jauh dari pencapaian periode sebelumnya. Kabar dari tetangga di utaranya pun, Kanada, sebelas duabelas dengan angka yang keluar dari si Uncle Sam. Mei ini tingkat produktivitas Kanada kembali anjlok ke tingkat -0.2 persen dari yang sebelumnya -0.1 persen.

Perekonomian AS kembali terindikasi melemah. Data Prelim GDP tercatat mencapai -0.7 persen, sedikit lebih baik dari harapan namun tetap jauh dari pencapaian periode sebelumnya. Kabar dari tetangga di utaranya pun, Kanada, sebelas duabelas dengan angka yang keluar dari si Uncle Sam. Mei ini tingkat produktivitas Kanada kembali anjlok ke tingkat -0.2 persen dari yang sebelumnya -0.1 persen.

Analis: Penurunan hanya akan berlangsung sementara

Banyak ahli, ekonom maupun investor telah mengakui turunnya perekonomian AS selama kwartal pertama tahun ini. Bahkan bank sentral AS, The Fed, lewat banyak kesempatan juga menyatakan hal itu seperti ditegaskan dalam event terakhir di FOMC Meeting minggu lalu. Selama kwartal pertama tersebut perekonomian AS disibukkan dengan kondisi alam yang kurang mendukung dengan turunnya salju tebal yang menyelimuti banyak negara bagian, Hal ini diitambah dengan penguatan Greenback yang sangat memojokkan para eksportir dan kekacauan di pelabuhan wilayah pantai barat. Defisitnya neraca perdagangan yang makin membengkak di level -51.4 miliar dolar pun semakin membuat tingkat produktivitas enggan bangkit dari level sebelumnya di 0.2 persen, dan justru makin ambles menjadi -0.7 persen.

Namun diantara mereka yang mempunyai anggapan terlalu suram terhadap perekonomian AS sekarang ini, masih terdapat juga dukungan dari para ekonom tentang kenyataan mulai bangkitnya kondisi ekonomi AS. Ekspektasi ini terdukung oleh naiknya pendapatan pada 1.4 persen di kwartal pertama, pertumbuhan permintaan dalam negeri dan pengeluaran untuk peralatan usaha yang terlihat lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Mereka yang beranggapan demikian diantaranya adalah para ekonom di The Fed San Fransisco. Mereka cenderung juga meragukan keakuratan penghitungan GDP pada kwartal pertama dan menganggap bahwa penurunan tersebut hanya diakibatkan oleh faktor yang berlangsung sementara saja, demikian seperti dikutip dari Reuters.com.

Nasib Kanada dikabarkan yang sebelumnya cenderung berharap banyak pada penguatan negara tetangganya di selatan ternyata harus menelan pil pahit juga. Walaupun tak banyak terkoreksi dari -0.1 ke -0.2 persen namun dari data kwartal pertaman kemarin, Kanada cukup berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Perlambatan perekonomian datang lebih cepat dari yang diramalkan BoC. Bahkan mereka juga sudah memberikan peringatan akan semakin mengerikannya kondisi untuk kwartal kedua.


Sentimen terhadap USD masih kuat

Dolar AS terpantau menguat di awal sesi Asia hari ini terutama terhadap Looney. Pair USD/CAD menanjak 0.48% dari level 1.24 setelah berita ini diturunkan. Posisi Greenback juga menguat 0.31 persen terhadap Sterling. Sementara itu, USD juga berhasil mengungguli Euro sebanyak 0.19 persen. Yen juga dipukul jatuh 0.11 persen dari posisinya di 123.9, ke bawah level psikologis 124.0 demikian disajikan dari Bloomberg.com.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE