Menu

Greenback Semakin Anjlok Pasca Data Klaim Pengangguran

Pandawa

Data Unemployment Claims yang dikeluarkan oleh Departement Tenaga Kerja AS menunjukan telah terjadi peningkatan yang cukup siginifikan menjadi 285 K, atau dengan kata lain lebih tinggi jika dibandingkan dengan data periode sebelumnya 277 K dan jumlah jobless claims yang baru rilis

Sebuah laporan resmi mengenai jumlah klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada hari Kamis (4/2) meningkat melebihi ekpektasi, membuat greenback semakin anjlok dan melanjutkan pelemahannya sejak awal pekan ini terhadap berbagai major currency seperti Euro dan Poundsterling.

Data Unemployment Claims yang dikeluarkan oleh Departement Tenaga Kerja AS menunjukan telah terjadi peningkatan yang cukup siginifikan menjadi 285k, atau dengan kata lain lebih tinggi jika dibandingkan dengan data periode sebelumnya 277k dan jumlah jobless claims yang baru rilis tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi ekonom sebanyak 279k.

Dollar AS pun langsung tumbang, bahkan menyentuh level terendahnya terhadap Euro sejak November 2015. Selama dua hari terakhir ini, greenback mencatatkan pelemahan harian terbesar dalam dua bulan terakhir. Kondisi serupa tidak jauh berbeda juga terjadi pada Poundsterling dan berbagai mata uang utama lainnya.

Penyebab melemahnya Dollar AS ini karena buruknya serangkaian data ekonomi AS dalam beberapa hari terakhir serta komentar bernada dovish dari petinggi Federal Reserve William Dudley yang menegaskan bahwa menurunnya outlook ekonomi global akan berpengaruh terhadap keputusan bank sentral AS menaikan suku bunga.

Selain itu, pelemahan greenback juga lebih disebabkan oleh aksi jual besar-besaran pelaku pasar terhadap dollar AS akibat semakin redupnya kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret mendatang. Bahkan pernyataan dovish dari presiden ECB, Mario Draghi yang mengatakan bahwa masih akan melanjutkan stimulus guna mendongkrak inflasi pun gagal membendung penguatan Euro.

Saat berita ini diturunkan greenback masih melemah terhadap euro yang terlihat pada pairing EUR/USD yang kini diperdagangkan pada level 1.206 atau sudah naik 0.8 persen dibandingkan open daily, begitu juga dengan Poundsterling sempat menyentuh titik tertinggi harian di level 1.4668 dan saat ini berada di level 1.4591. Greenback berpeluang untuk kembali melemah apabila data NFP yang dirilis besok jauh dari harapan.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE