Menu

Harga Emas Di Level Tinggi, Nantikan Hasil Meeting FOMC

Utari

Harga emas terangkat berita FBI yang membuka lagi investigasi email Hillary Clinton saat masih menjadi Menteri Luar Negeri AS. Selain itu, kini pelaku pasar berfokus pada hasil meeting FOMC.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Senin (31/10) terpantau berada di level tinggi seiring dengan FBI yang melanjutkan investigasi kasus email kandidat capres AS, Hillary Clinton, dan berfokusnya investor pada review hasil meeting FOMC. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,276 dolar AS.

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember meningkat sebesar 0.05 persen ke level harga 1,277 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan naik ke kisaran harga 17.86 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember melandai 0.30 persen menjadi 2.187 dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan sebelumnya, harga emas reli menuju ke level harga tinggi tiga minggu setelah agen Biro Investigasi Federal (FBI) akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap sistem penggunaan email salah satu kandidat calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton. Hal ini dilakukan terkait skandal penggunaan server email pribadi saat Hillary Clinton masih menjabat menjadi Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. Berita sehubungan Hillary Clinton tersebut memunculkan ketidakpastian tentang prospek kemenangan Clinton dalam pemilu AS pada pekan depan sehingga menaikkan permintaan emas sebagai aset safe haven.


Data GDP AS Kuartal III Membaik

Pada hari Jumat pekan lalu, rilis data GDP AS oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan kenaikan di atas ekspektasi analis, yakni dari sebelumnya hanya 1.4 persen menjadi 2.9 persen. Selain itu, laporan Departemen Perdagangan ini juga menujukkan bahwa data consumer spending AS melemah menjadi 2.1 persen dari kuartal II sebesar 4.3 persen.

Meski ada berita terkait investigasi FBI terhadap Clinton dan pelemahan rilis data consumer spending AS, ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS pada bulan Desember mendatang tetap tinggi yakni 69 persen.

Perlu diketahui bahwa perkembangan isu politik AS dan arah kebijakan moneter the Fed saat ini menjadi fokus sebagian besar investor. Untuk itu, pelaku pasar akan terus mengamati kondisi dunia politik AS dan menunggu hasil rapat kebijakan the Fed yang diprediksi tidak akan mengubah suku bunga-nya pada bulan November.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE