Menu

Harga Emas Diredupkan Testimoni Hawkish Janet Yellen

Utari

Harga emas sudah turun dalam empat sesi berturut-turut. Penurunan kali ini dipicu oleh pernyataan hawkish ketua the Fed, Janet Yellen.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Rabu (15/02) meredup lagi seiring dengan penguatan mata uang Dolar AS setelah adanya testimoni Ketua the Fed Janet Yellen kemarin malam. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,226 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk berada di kisaran harga Rp 588,000.


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April turun ke kisaran 1,227 Dolar AS per troy ons. Sedangkan untuk harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan di level 17.93 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret di level harga 2.751 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.51 persen.


Testimoni Yellen Dorong Emas Melemah

Harga Emas selama sesi perdagangan kemarin terpantau menurun setelah menguatnya indeks Dolar AS mendekati level tertinggi tiga minggu. Kondisi ini terjadi setelah testimoni hawkish Janet Yellen di hadapan Senat AS. Dalam kesempatan tersebut, Janet Yellen menyatakan, the Fed bisa jadi akan menaikkan tingkat suku bunga AS lagi pada pertemuan FOMC mendatang. Disamping itu, Ketua the Fed ini juga memberikan komentar terkait ekonomi dan kebijakan Donald Trump.

Menurut analis di Commonwealth Foreign Exchange Inc, Omer Esiner, testimoni Yellen kemarin menunjukkan bahwa ia ingin mendorong naik ekspektasi pasar untuk mengantisipasi Rate Hike pada bulan Maret nanti. Meski demikian, ia berpendapat, hal tersebut tidak berarti the Fed sudah pasti akan menaikkan suku bunga AS di bulan Maret, hanya saja bank sentral ini memiliki opsi untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter-nya pada momen tersebut.

"Ada peluang tinggi FED Rate Hike dalam waktu dekat dan terdapat indikasi bahwa bank sentral AS akan melakukan evaluasi apakah kondisi ekonomi AS dianggap sudah cukup kuat untuk menghadapi kenaikan suku bunga lagi di pertemuan FOMC mendatang," kata analis CIBC Capital Markets di Toronto.

Seperti yang sudah diketahui, logam mulia emas sangat sensitif dengan pergerakan suku bunga AS. Jika The Fed menaikkan suku bunga-nya lagi, maka permintaan emas akan menurun sehingga harga emas cenderung bearish.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE