Menu

Harga Emas Kembali Melemah Di Sesi Asia

Utari

Harga emas hari Senin pagi ini (09/05) sedikit melemah di sesi perdagangan Asia seiring dengan notulen Bank of Japan (BoJ) yang menunjukkan beberapa anggota yang memperkirakan pencapaian target tingkat inflasi sebesar dua persen bisa jadi dimundurkan.

Harga emas hari Senin pagi ini (09/05) terpantau sedikit melemah di sesi perdagangan Asia seiring dengan notulen Bank of Japan (BoJ) menunjukkan beberapa anggota yang memperkirakan pencapaian target tingkat inflasi sebesar dua persen bisa jadi dimundurkan kembali. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelonggaran kebijakan moneter di Jepang masih akan berlanjut. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,286 dolar AS.

 

 

Sedangkan emas untuk pengiriman bulan Juni pada Comex, New York Mercantile Exchange menurun sebesar 0.51 persen menjadi 1,287 dolar AS per troy ounce. Sementara itu, perak futures untuk pengiriman bulan Juli juga turun ke 17.450 dolar AS per troy ounce, mengalami penurunan sebesar 0.44 persen dan untuk perak futures untuk pengiriman bulan Juli menurun sebesar 0.28 persen menjadi 2.146 dolar AS per pound.

 

Menunggu Laporan Data Ekonomi AS

Harga emas pada hari Jumat minggu lalu reli hampir sebesar dua persen setelah data NFP AS yang menunjukkan penurunan di bulan April dan kondisi ini semakin menimbulkan keraguan pada kenaikan suku bunga oleh the Fed sebelum akhir tahun 2016 ini. Departemen Ketenagakerjaan melaporkan, data NFP bulan April tersebut menjadi 160.000, merupakan penurunan paling besar sejak bulan September lalu. Sementara itu, unemployment rate stabil di level lima persen.

Namun, Presiden the Fed New York, William Dudley menyatakan, kenaikan suku bunga AS bisa jadi masih akan terjadi dalam waktu dekat tanpa diperkirakan sebelumnya dan sangat beralasan jika kenaikan suku bunga tersebut terjadi dua kali, meskipun data ketenagakerjaan melemah.

Seperti yang sudah diketahui, emas merupakan logam mulia yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga AS dan setiap adanya kenaikan tersebut akan meningkatkan opportunity cost aset berimbal balik bunga dan membuat harga emas cenderung bearish.

Dalam sepekan mendatang, para investor akan berfokus pada rilis laporan data perekonomian di AS untuk mengukur apakah perekonomian terbesar di dunia ini sudah cukup kuat untuk bertahan terhadap adanya kenaikan suku bunga di tahun 2016 nanti. Salah satu data ekonomi AS utama dan data yang paling disoroti yaitu data retail sales AS, akan dirilis pada hari Jumat pekan ini. Selain itu, ada beberapa pejabat the Fed yang akan memberikan pidato di minggu ini.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE