Menu

Harga Emas Kembali Terjungkal

Utari

Harga emas terjungkal lagi di sesi Asia pada hari Senin ini (04/04) karena investor mencatat data NFP yang melebihi ekspektasi sebelumnya dan para investor tersebut saat ini juga sedang memberi perhatian serius terhadap beberapa agenda the Fed.

Harga emas terjungkal lagi di sesi Asia pada hari Senin ini (04/04) karena investor mencatat data NFP yang melebihi ekspektasi sebelumnya dan para investor tersebut saat ini juga sedang memberi perhatian serius terhadap beberapa agenda the Fed dan pidato dari beberapa pembuat kebijakan the Fed. Saat ini XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,220 dolar AS.

Emas untuk pengiriman bulan Juni di Comex, New York Mercantile Exchange turun lagi sebesar 0.11 persen yaitu menjadi 1,222 dolar AS per troy ounce. Sementara itu, perak futures untuk pengiriman bulan Mei juga melemah sebesar 0.17 persen menjadi 15.0202 dolar AS per troy ounce dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Mei juga turun 0.28 persen menjadi 2,161 dolar AS per pound.

Untuk seminggu kedepan, para pelaku pasar akan fokus terhadap notulen rapat kebijakan terkini dari FOMC untuk mendapatkan petunjuk terbaru mengenai kenaikan suku bunga AS berikutnya.

Selain itu, di sepanjang pekan ini juga akan ada banyak pidato anggota the Fed, termasuk pidato ketua the Fed, Janet Yellen pada hari Jumat nanti. Para investor juga akan memperhatikan data AS terkait dengan aktivitas sektor jasa (service sector activity) untuk indikasi pada kekuatan perekonomian di AS.

Minggu lalu, pada hari Jumat (01/03), harga emas turun sebesar satu persen seiring dengan positifnya data Employment dan Manufacturing yang menumbuhkan spekulasi bahwa the Fed bisa jadi akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini dan lebih cepat dari yang sudah diprediksi.


Non-Farm Payrolls AS

Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan pada hari Jumat bahwa NFP di AS sebesar 215,000 untuk bulan lalu, melebihi prediksi dan ekspektasi yang hanya sekitar 205,000. Rata-rata pendapatan per jam juga naik menjadi 0.3 persen, melebihi ekspektasi sebelumnya. Sementara itu, unemployment rate naik ke lima persen setelah sempat turun ke 4.9 persen, level terendahnya dalam dalam delapan tahun.

Data lain yang telah dirilis pada hari Jumat lalu termasuk indeks ISM manufacturing untuk bulan Maret, yang berada pada diatas estimasi perkiran ke 51.8. Secara terpisah, University of Michigan mengatakan, indeks sentimen konsumen menyentuh level 91.0 pada bulan Maret, naik dari sebelumnya yang diperkirkan hanya 90.0. Data-data kenaikan tersebut memperkuat argumen bahwa pertumbuhan ekonomi AS cukup kuat untuk menghadapi adanya kenaikan suku bunga di bulan-bulan mendatang.

 

Pernyataan dan Komentar Pejabat The Fed

Para investor juga mencerna komentar hawkish dari Presiden the Fed Cleveland, Loretta Mester. Dalam pernyataan sebelumya, dia mengatakan bahwa the Fed bisa jadi masih akan menaikkan suku bunga tahun ini. Terlepas dari adanya penurunan harga emas pada hari Jumat, harga logam mulia ditutup dengan kenaikan sebesar 1.90 dolar AS atau 0.24 persen, menghapus kerugian selama tiga minggu.

Awal minggu lalu, harga emas naik lebih dari dua persen setelah ketua the Fed Janet Yellen menekankan bahaya global untuk pertumbuhan dan inflasi serta perlunya untuk melanjutkan kebijakan yang sudah ada. Sementara itu, komentar yang dovish oleh anggota FOMC lain mengatakan bahwa pergerakan lain atas kenaikan suku bunga bisa jadi hanya di sekitaran suku bunga saat ini.

Sedangkan pelaku pasar saat ini juga tidak menghiraukan dan mengabaikan data indeks manufacturing purchasing managers China yang naik menjadi 50.2 di bulan Maret dari 49 dari bulan lalu. Analis telah memperkirakan indeks tersebut menjadi 49.3 pada bulan ini.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE