Menu

Harga Emas Lanjutkan Pelemahan Pasca Debat Capres AS

Utari

Logam mulia emas lanjutkan penurunan harga setelah pasar menilai, kandidat Hillary Clinton yang memenangkan debat capres AS kemarin. Selain itu, harga emas juga didorong turun oleh prospek kenaikan suku bunga AS bulan Desember yang cukup besar.

Harga emas terpantau diperdagangkan di kisaran level rendah lagi di sesi Asia pada hari Rabu (28/09) setelah pelaku pasar menilai, pemenang debat calon Presiden AS kemarin adalah Hillary Clinton. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD berada di kisaran level harga 1,325 dolar AS.

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.11 persen ke level harga 1,328 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember melandai sebesar 0.21 persen menjadi 19.13 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan di level harga 2.172 dolar AS per pound, naik tipis sebesar 0.07 persen.

Fokus dan perhatian pasar kini masih tertuju pada pemilu AS yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 November nanti. Sebagian pelaku pasar berekspektasi kandidat yang akan memenangkan pemilu Presiden AS adalah Hillary Clinton, mengingat ide Trump apabila ia jadi Presiden AS sangat mengkhawatirkan beberapa investor. Poling terkini masih menunjukkan persaingan ketat dengan perolehan 45 persen memilih Hillary Clinton dan 42 persen untuk Donald J. Trump. Sementara itu, debat calon Presiden kedua dijadwalkan akan digelar kembali pada tanggal 9 Oktober mendatang.

 

Prospek Rate Hike Oleh The Fed

Selain hasil debat capres hari kemarin, harga emas juga dipengaruhi oleh prospek kenaikan suku bunga oleh the Fed tahun ini. Para analis dan ahli ekonomi berpendapat, the Fed tidak akan menaikkan suku bunganya pada bulan November ini karena rapat kebijakan bank sentral AS akan digelar beberapa hari sebelum pemilu Presiden AS dilaksanakan. Saat ini pasar melihat peluang kenaikan suku bunga AS bulan November sebesar 8.3 persen saja, sementara prediksi rate hike pada bulan Desember mencapai 48 persen lebih.

Seperti yang sudah diketahui bahwa dalam beberapa waktu terakhir emas terdorong oleh keputusan the Fed yang mempertahankan suku bunganya di level 0.25- 0.50 persen. Namun, apabila di waktu mendatang the Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga AS, maka hal ini akan menyebabkan harga emas cenderung bearish. Selain itu, logam mulia emas juga harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE