Menu

Harga Emas Melandai Di Tengah Kuatnya Dolar AS

Utari

Emas turun lagi, dipicu oleh penguatan dolar AS pasca pengumuman suku bunga dan rilis pernyataan petinggi ECB. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan turun ke level 1,262.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Jumat (21/10) terpantau mengalami penurunan sejalan dengan adanya penguatan dolar AS. Selain itu, adanya peningkatan peluang naiknya tingkat suku bunga AS juga mampu membebani harga komoditas seperti logam mulia emas. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,262 dolar AS, melandai sebesar 0.19 persen daripada sesi sebelumnya.

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember menyusut sebesar 0.21 persen ke harga 1,264 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan menjadi 17.45 Dolar AS per troy ons, turun signifikan sebesar 0.45 persen, dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember melandai tipis 0.07 persen ke kisaran level harga 2.094 Dolar AS per pound.


Pasar Terus Amati Rilis Data Ekonomi AS Selanjutnya

Selama sesi perdagangan hari Kamis kemarin, harga emas hampir mendekati level tingginya dua minggu setelah bank sentral Uni Eropa yang memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya di 0.0 persen dan akan menunggu hingga bulan Desember untuk mendiskusikan program tapering (pengurangan pembelian obligasi).

Keputusan ECB tersebut mampu menyokong tipis harga emas dan menyebabkan euro melemah ke level terendah empat bulan terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau mampu naik ke level tinggi tujuh bulan, melanjutkan peningkatan setelah rilis data existing home sales AS beberapa waktu lalu.

Di samping itu, trader juga mencerna kembali debat calon presiden AS yang kemungkinan tidak akan menaikkan elektabilitas Donald Trump. Kondisi tersebut sangat berpotensi membebani harga emas karena apabila kandidat calon presiden Hillary Clinton memenangkan pemilu AS tersebut, para analis berpendapat bahwa hal ini akan membuka lebar probabilitas kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat. Selain hal itu, kini para investor masih terus mengamati rilis data perekonomian AS selanjutnya untuk memperolah indikasi tertentu tentang kepastian waktu kapan bank sentral AS ini akan menaikkan suku bunga.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE