Menu

Harga Emas Melandai, Nantikan Rilis Data Penting AS

Utari

Harga emas terpantau melandai sejalan dengan para investor yang berfokus ke rilis data ekonomi penting di AS. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,323 dolar AS.

Harga emas terpantau melandai seiring dengan menguatnya fokus sebagian besar investor pada rilis data penting AS pada pekan ini. Selain itu adanya penurunan harga emas juga disebabkan oleh spekulasi bahwa the Fed bisa jadi akan melakukan pengetatan kebijakan moneternya sebelum akhir tahun 2016 ini. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,323 dolar AS.

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember menurun sebesar 0.08 persen ke level harga 1,326 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami menurun tipis sebesar 0.07 persen menjadi 18.85 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan di level harga 2.087 dolar AS per pound, naik sebesar 0.38 persen.

Selama sesi perdagangan emas hari Senin malam kemarin, harga emas masih menurun dan diperdagangkan di kisaran level terendah lima minggu. Kondisi tersebut terjadi setelah petinggi bank sentral AS mengindikasikan kenaikan tingkat suku bunga AS bisa jadi akan segera diberlakukan dalam waktu dekat.

Naiknya peluang akan kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed dalam kurun waktu dekat muncul karena pernyataan ketua the Fed, Janet Yellen dalam pidato di Wyoming. Janet Yellen menyatakan bahwa probabilitas untuk kenaikan suku bunga AS semakin menguat. Disamping itu, pernyataan dari Dewan Gubernur bank sentral AS, Stanley Fischer menunjukkan, pengetatan kebijakan moneter AS sangat mungkin terjadi pada rapat pada bulan September nanti.

 

Investor Terus Menanti Rilis Data Penting AS

Saat ini para pelaku pasar terus mengamati beberapa data ekonomi penting di AS yang dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini untuk mengetahui apakah kondisi perekonomian terbesar di dunia ini sudah cukup kuat atau tidak untuk bertahan dalam pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed.

Sementara itu, rilis data PCE AS merangkak naik 0.1 persen sesuai ekspektasi dan PCE inti secara YoY meningkat 1.6 persen. The Fed menggunakan PCE inti sebagai sebuah instrumen untuk membantu menentukan apakah akan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunganya.

Seperti yang diketahui bahwa logam mulia emas sensitif dengan pergerakan suku bunga AS karena apabila the Fed menaikkan suku bunga maka dolar AS akan menguat. Menguatnya dolar AS ini biasanya akan
membebani harga emas dan menyebabkan kenaikan harga emas bagi pengguna mata uang lain.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE