Menu

Harga Emas Menanjak Setelah Pengumuman Tingkat Suku Bunga AS

Utari

Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis ini (28/07) mengalami kenaikan seiring dengan investor yang lebih lanjut mencerna pandangan terkini the Fed. Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas menghapus penurunannya ditengah-tengah rilis data ekonomi yang hanya menunjukkan kenaikan tipis

Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis ini (28/07) mengalami kenaikan seiring dengan investor yang lebih lanjut mencerna pandangan terkini the Fed dan kembali berfokus pada pengumuman kebijakan moneter oleh bank sentral Jepang hari Jumat besok. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,338 dolar AS.

 

Sementara itu, pada Comex, New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember meningkat sebesar 0.91 persen menjadi 1,346 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September mengalami kenaikan signifikan sebesar 1.58 persen ke level harga 20.31 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan September menjadi 2.195 dolar AS per pound naik tipis yakni sebesar 0.46 persen.

Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas mampu menghapus penurunannya ditengah-tengah rilis data ekonomi AS yang hanya menunjukkan kenaikan tipis dan adanya keputusan rapat FOMC tadi malam.

Sejak mengalami kenaikan tajam 28 bulan pada awal bulan Juli lalu, harga emas melandai sebesar dua persen seiring dengan investor yang mengambil risiko dalam ekuitas global. Meski begitu, harga logam mulia emas hingga kini masih mampu merangkak naik 25 persen dan merupakan harga terkuatnya dalam satu dekade.

Hasil Rapat Kebijakan FOMC

Pada hari Rabu malam kemarin, pembuat kebijakan the Fed telah memutuskan untuk tetap membiarkan tingkat suku bunganya diantara 0.25 persen sampai dengan 0.50 persen. Namun, the Fed juga menyatakan, risiko- risiko terhadap outlook perekonomian di AS telah berkurang. Kondisi ini membuka peluang akan ada pengetatan kebijakan tahun ini.

Disamping itu, bank sentral AS juga menuturkan, perekonomian di AS sudah mulai berkembang pada tingkat sedang dan data ketenagakerjaan disana juga menunjukkan adanya penguatan pada bulan Juni. Selain itu, pembuat kebijakan the Fed juga menyatakan, mereka akan tetap melanjutkan untuk mengawasi data inflasi dan perekonomian global serta perkembangan pasar finansial sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan di rapat nanti.

Kini pejabat the Fed sedang menunggu estimasi awal data GDP untuk kuartal kedua yang diprediksi mengindikasikan perekonomian di AS akan rebound dari kuartal sebelumnya. Sementara itu, poling Reuters memaparkan bahwa the Fed kemungkinan akan menanti sampai bulan Desember untuk mulai menaikkan suku bunganya.

Seperti yang sudah diketahui, harga emas akan cenderung bearish ketika the Fed menaikkan tingkat suku bunganya. Hal tersebut juga akan membebani harga emas dan menyebabkan logam mulia emas bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE