Menu

Harga Emas Meningkat Jelang Data CPI AS

Utari

Harga emas hari Selasa pagi ini (17/05) terpantau mengalami kenaikan seiring dengan para investor yang masih menanti rilis data CPI (Consumer Price Index) AS untuk mengetahui indikasi kapan the Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini. Saat berita ini diturnkan, harga XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,276 dolar AS.

Harga emas hari Selasa pagi ini (17/05) terpantau mengalami kenaikan seiring dengan para investor yang masih menanti rilis data CPI (Consumer Price Index) AS untuk mengetahui indikasi kapan the Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini. Saat berita ini diturunkan, harga XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,278 dolar AS.

 

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Juni meningkat ke 0.17 persen menjadi 1,276.35 dolar AS per troy ons. Lalu pada perak futures untuk pengiriman bulan Juli mengalami kenaikan sebesar 0.21 persen menjadi 17.190 dolar AS per troy ons dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Juli naik menjadi 2.093 dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.10 persen.

Selama sesi perdagangan semalam, harga emas juga terpantau naik ke level tingginya satu bulan jelang rilis data CPI AS serta melemahnya data manufaktur dan produksi Jepang sehingga menurunkan sentimen pada rebound ekonomi global. Selain itu, harga emas juga naik tipis pada sesi perdagangan hari Senin pagi kemarin setelah the Fed New York mengatakan, Empire State Manufacturing Index bulan Mei turun menjadi -9.02. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya pelemahan dalam pesanan dan inventori baru serta pengiriman untuk bulan Mei.

 

Menunggu Rilis Data CPI AS

Saat ini para investor tengah menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) bulan April untuk mengetahui indikasi lebih lanjut tentang kapan the Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya di tahun 2016 ini. Sementara itu, beberapa Analis memperkirakan akan ada kenaikan tipis pada CPI AS bulan April menjadi 0.3 persen dari data CPI sebelumnya di bulan Maret yang hanya sebesar 0.1 persen. Sedangkan untuk CPI Inti diprediksi akan mengalami kenaikan menjadi 0.2 persen.

Seperti yang sudah diketahui, sejak the Fed mulai menaikkan suku bunganya untuk kali pertama selama tujuh tahun pada bulan Desember tahun lalu, the Fed dinilai saat ini masih ragu-ragu untuk memperketat siklus kebijakan moneternya lagi ditengah-tengah lambannya tingkat inflasi di AS. Tentu saja hal tersebut menguntungkan harga emas sebagai aset safe haven. Namun, jika the Fed menaikkan suku bunganya, harga logam mulia ini akan cenderung bearish dan harus bersaing dengan aset berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE