Menu

Harga Emas Meredup Jelang Rilis Data-Data Penting AS

Utari

Harga emas di perdagangan sesi Asia hari Jum'at pagi ini (13/05) terpantau menurun kembali jelang rilis data-data penting di AS. Selain itu, para investor juga tengah menanti data penting lain seperti Producer Price Index (PPI) dan indeks kepercayaan konsumen AS untuk mengetahui lebih lanjut keputusan the Fed terhadap kebijakan suku bunga berikutnya.

Harga emas di perdagangan sesi Asia hari Jum'at pagi ini (13/05) terpantau menurun kembali jelang rilis data-data penting di AS. Selain itu, para investor juga tengah menanti data penting lain seperti data Producer Price Index (PPI) dan indeks kepercayaan konsumen AS untuk mengetahui lebih lanjut keputusan the Fed terhadap kebijakan suku bunga berikutnya. Saat berita ini ditulis, XAU/USD berada pada kisaran level harga 1,266 dolar AS.

 

 

Sedangkan pada Comex, New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Juni turun tipis sebesar 0.19 menjadi 1,268 dolar AS per troy ounce. Sementara itu, perak futures untuk pengiriman bulan Juli menjadi 17.06 dolar AS per troy ounce, mengalami penurunan sebesar 0.25 persen dan tembaga futures turun sebesar 0.10 persen menjadi 2.072 dolar AS per pound.

 

Menanti Rilis Data-Data Penting AS

Selama sesi perdagangan Kamis malam kemarin, harga emas cenderung menurun ditengah-tengah penguatan tipis dolar AS dan seiring dengan para investor yang menunggu rilis beberapa data-data penting di AS akhir pekan ini untuk mengetahui sinyal-sinyal lebih lanjut tentang pertumbuhan GDP dalam perekonomian negara adidaya tersebut. Disamping itu, harga emas juga ditutup di kisaran level harga rendah pada sesi terakhir kemarin, namun logam emas ini terpantau masih mengalami peningkatan level harga tertinggi dalam15 bulan.

Pada malam nanti, Badan Sensus AS diperkirakan akan melaporkan sebuah kenaikan tajam pada data retail sales bulan April, meskipun bulan sebelumnya ada penurunan tipis. Dengan adanya dorongan dari penguatan jumlah penjualan otomotif, data retail sales diprediksi akan menanjak sebesar 0.9 persen pada bulan April, setelah turun tipis 0.3 persen. Sesaat setelah itu, University of Michigan diperkirakan akan melaporkan kenaikan 0.7 persen pada data pendahuluan Consumer Sentiment Index, rebound dari penurunan mengejutkan bulan lalu.

Selain itu, Jumat malam nanti juga akan ada rilis data Producer Price Index (PPI) AS untuk bulan April yang diperkirakan akan naik sebesar 0.3 persen, meskipun mengalami penurunan pada bulan sebelumnya. Sementara indeks PPI Inti diprediksi akan naik sebesar 0.1 persen setelah menurun 0.1 di bulan Maret lalu.

Disamping hal tersebut, saat ini The Fed masih berlanjut untuk melakukan beberapa pendekatan-pendekatan terhadap data-data penting itu untuk menentukan waktu yang tepat kapan akan menaikkan suku bunga di tahun ini. Dalam tiga rapat lalu, FOMC memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya dan konsisi ini memicu spekulasi bahwa bank sentral AS bisa jadi akan menunda kenaikan suku bunga sampai bulan September mendatang. Sementara itu, setiap adanya kenaikan suku bunga di AS tahun ini akan membuat harga emas cenderung bearish dan harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE