Menu

Harga Emas Meroket Terpicu Serangan Israel-Palestina

Nadia Sabila

Harga emas naik di tengah konflik Israel dan Palestina. Namun, data ekonomi AS masih menjadi kendala karena kebijakan suku bunga Fed berdampak tinggi pada emas.

Seputarforex - Harga emas naik di sesi perdagangan Senin (09/Oktober) siang. Emas spot melonjak 1% ke $1849.51 per ounce, dan harga emas futures naik 1.1% ke $1863.70. Grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan kenaikan 0.89% ke $1848.93, level tertinggi dalam satu pekan.

Kenaikan harga emas dipicu oleh konflik Israel dan Palestina. Israel menggempur daerah permukiman Palestina di Gaza pada hari Sabtu lalu, setelah menyatakan bahwa Hamas melakukan penyerangan lebih dulu. Korban mencapai lebih dari 1000 orang termasuk warga sipil.

Tensi geopolitik di Timur Tengah berpotensi menimbulkan perang besar baru di wilayah tersebut, sehingga menghidupkan kembali fungsi emas sebagai safe haven . Para investor melakukan risk-aversion dengan membeli aset-aset aman seperti emas, Yen Jepang, dan Dolar AS.

"Emas telah kembali mendapatkan status safe haven menyusul konflik geopolitik di akhir pekan lalu," kata analis City Index, Matt Simpson. "Kami melihat potensi emas mengarah ke $1880. Namun jika tidak ada penurunan signifikan pada yield obligasi, maka saya ragu (emas) dapat menembus $1900 dalam waktu dekat."

 

Bullish Emas Masih Terbentur Data AS

Kenaikan harga emas sejatinya masih dibayangi pencapaian ekonomi AS. Jumat lalu, data ketenagakerjaan AS dilaporkan positif. Non Farm Payroll (NFP) AS bulan September meningkat sebanyak 336K, lebih tinggi dari 227K dan perkiraan 170k. Harga emas sempat jatuh beberapa saat setelah laporan tersebut diterbitkan,sebelum akhirnya menguat seiring kekhawatiran pasar akan konflik Israel-Palestina.

Analis Ole Hansen dari Saxo Bank mengakui sulitnya harga emas untuk mempertahankan reli. Namun, pihaknya masih optimis pada harga emas dalam jangka panjang. "Kami dengan sabar akan mempertahankan pandangan bullish terhadap emas. Dorongan baru ke sisi atas sangat bergantung pada data ekonomi AS, dan kami menunggu FOMC (Federal Open Market Committee) mengalihkan fokusnya dari kenaikan suku bunga ke penurunan suku bunga," kata Hansen.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE