Menu

Harga Emas Mulai Turun Jelang Rilis Data Penting AS

Utari

Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan sesi Asia pagi ini(04/05) jelang rilis data Non Farm Payrolls AS pada akhir minggu ini. Data tersebut dianggap sebagai salah satu tanda atau indikasi terhadap kapan kenaikan suku berikutnya di AS akan diberlakukan. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,284 dolar AS.

Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan sesi Asia pagi ini(04/05) jelang rilis data Non Farm Payrolls AS akhir minggu ini. Data tersebut dianggap sebagai salah satu tanda atau indikasi terhadap kapan kenaikan suku berikutnya di AS akan diberlakukan. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,284 dolar AS.

 

 

Sementara itu, pada Comex, New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Juni mengalami penurunan sebesar 0.27 persen menjadi 1,288 dolar AS per troy ounce. Sedangkan untuk perak futures untuk pengiriman bulan Mei juga turun sebesar 0.11 persen menjadi 17.640 dolar AS per troy ounce dan tembaga futures meningkat tipis 0.05 persen menjadi 2.218 dolar AS per pound.

Pada perdagangan sesi semalam, emas juga cenderung turun meskipun adanya indikasi bahwa saat ini masih terjadi perlambatan ekonomi global dan dolar AS masih melemah. Padahal pada beberapa sesi perdagangan lalu, emas mampu menyentuh harga tertingginya di 1,300 dolar AS per troy ounce.

Pencapaian harga emas yang melambung itu merupakan yang pertama kalinya sejak bulan Januari lalu seiring data manufaktur AS yang mendorong dolar ke level terendahnya. Selama empat bulan pertama tahun 2016 ini, logam mulia emas sudah mengalami kenaikan harga lebih dari 21 persen dan merupakan peningkatan harga yang sangat signifikan selama beberapa dekade.


Ketidakpastian Kenaikan Suku Bunga AS

Sementara itu, pada hari Selasa pagi lalu, Presiden the Fed Atlanta, Dennis Lockhart, bukan anggota FOMC dalam pidatonya di Konferensi Pasar Keuangan Tahunan Florida menyatakan bahwa hanya ada sedikit sekali kemungkinan untuk adanya kenaikan suku bunga lebih dari dua kali sebelum akhir tahun 2016 ini.

Dia juga menuturkan, walaupun masih ada beberapa peluang bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga jangka pendeknya, namun hal tersebut masih akan tergantung pada bagaimana perekonomian global dan domestik bisa berkembang.

Seperti yang diketahui bahwa setiap adanya kenaikan suku bunga oleh the Fed akan membuat harga emas cenderung bearish. Selain itu, emas juga harus bisa bersaing dengan aset berimbal balik bunga di kondisi kenaikan suku bunga AS benar-benar terjadi.

 

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE