Menu

Harga Emas Naik Disangga 2 Masalah Politik Ini

N Sabila

Harga emas naik dengan latar belakang gejolak politik. Di AS, Trump kembali melakukan pemecatan. Sedangkan di Inggris, Theresa May mengusir 23 orang diplomat Rusia.

Seputarforex.com - Harga emas naik di sesi perdagangan Jumat (16/Mar) sore ini, setelah tertekan oleh penguatan Dolar AS dalam beberapa sesi sebelumnya. Dalam chart XAU/USD H1, tampak harga emas menuju level $1,318.47, dari level $1,313.68. Sedangkan menurut data Comex, harga emas futures naik ke $1,317 per troy ons pada pukul 14:20 WIB, dari sebelumnya di angka $1,313.7.

 

 

 

Terbatasnya penurunan harga emas yang terjadi telah diprediksikan oleh para analis. Ketidakpastian politik di AS dan ketegangan antara Inggris dan Rusia merupakan pencegah harga emas dari penurunan lebih lanjut.


1. Pemecatan Penasihat Keamanan AS

Dolar AS bergerak beragam terhadap mata uang-mata uang mayor menantikan hasil rapat FOMC minggu depan. Sebelumnya, Data CPI AS dilaporkan melambat denagn kenaikan yang hanya 0.2 persen di bulan lalu, setelah melonjak 0.5 persen pada periode Januari. Laporan CPI akan menjadi pertimbangan bank sentral dalam menentukan tingkat suku bunga.

Di samping itu, Presiden AS Donald Trump dikabarkan kembali melakukan pencopotan pejabat penting. Setelah mendepak Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, kini Trump memecat Penasihat Keamanan Negara, H.R. McMaster.

Trump tampak tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan pihak yang dianggap tidak mendukung kebijakan proteksi yang direncanakannya. Akibatnya, hal ini meningkatkan potensi ketidakpastian politik AS dan menjadi pemberat Dolar AS untuk bullish.


2. Inggris Usir 23 Diplomat Rusia

Di sisi lain, kelanjutan bearish harga emas juga dihalangi oleh memanasnya gesekan politik antara Rusia dan Inggris. Moskow menyatakan akan membalas tindakan London yang mengusir 23 diplomat Rusia.

Sebelumnya, Inggris menuding Rusia harus bertanggungjawab atas serangan gas syaraf terhadap warga Inggris, Sergei Skripal, yang merupakan eks mata-mata. Serangan itu menyebabkan Skripal dan putrinya kini kritis di rumah sakit.

Menlu Rusia, Maria Zakharova, menentang keras tudingan Inggris tersebut. Ia terus terang mengungkapkan bahwa Rusia tidak terima dengan tindakan pengusiran 23 diplomatnya di Inggris dan akan menyusun aksi balasan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE