Menu

Harga Emas Naik, Tertinggi Sejak 2014 Akibat Kembalinya Momok Brexit

A Muttaqiena

Harga emas naik, meroket ke puncak tertinggi sejak tahun 2014 hari ini (6/7) sementara harga-harga komoditas lainnya anjlok akibat beralihnya para investor ke aset-aset safe haven seiring kembalinya kekhawatiran akan dampak Brexit.

Harga emas naik, meroket ke puncak tertinggi sejak tahun 2014 hari ini (6/7) sementara harga-harga komoditas lainnya anjlok akibat beralihnya para investor ke aset-aset safe haven seiring kembalinya kekhawatiran akan dampak Brexit. Sentimen penghindaran risiko menggenggam pasar karena dikuatirkan upaya global dalam menggenjot likuiditas guna menanggulangi dampak Brexit tidaklah memadai. Gejolak politik dan finansial di Italia pun memperparah ketakutan investor.


Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets Sydney mengatakan pada Reuters, "Pasar mulai berfokus pada risiko Zona Euro yang lebih luas."

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) sebagai hasil dari referendum 23 Juni, menyebarkan kekhawatiran kuat bahwa ekonomi wilayah itu akan merosot ke resesi, menyeret berbagai wilayah lain di dunia, khususnya Uni Eropa. Apalagi, pagi ini dilaporkan bahwa krisis dan instabilitas di Italia mengancam fondasi finansial Eropa setelah sejumlah saham perbankan-nya anjlok dan terpaksa disuspensi. PM Italia, Matteo Renzi, bahkan berjanji akan mundur jika kalah pada referendum reformasi konstitusi bulan Oktober.

Sentimen bullish bagi emas, sejalan dengan ketidakpastian pasca Brexit, terus mendorong harga logam mulia ini. Minat pada emas berjangka di COMEX dan pembelian Gold ETF melesat ke level tinggi multi-tahun, menggarisbawahi kuatnya ketertarikan investor pada emas. Harga emas spot melejit ke $1,371.40 per ounce, tertinggi sejak Maret 2014. Demikian pula harga Emas Futures di COMEX menanjak 0.7% ke $1,368.80 karena volume pembelian mencapai level paling besar sejak November 2010.

Holdings pada SPDR Gold Trust naik ke 31.6 juta ounce, terbesar dalam tiga tahun, setelah tersebar kabar di-suspensi-nya sejumlah besar dana investasi properti komersial di Inggris. Saat berita ini diangkat, XAU/USD diperdagangkan di kisaran 1,373.49.

 

Harga Komoditas Lain Longsor

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka tersungkur dijorokkan oleh pekatnya ketidakpastian di pasar dan indikasi bahwa output OPEC menyentuh rekor tertinggi di bulan Juni. Brent diperdagankan pada $47.97 per barel setelah ambruk 4.3% pada hari Selasa, sedangkan WTI flat di kisaran $46.61 per barel setelah lengser 5% dalam semalam.

Komoditas metal juga merana. Harga tembaga di London longsor dari level tinggi dua bulan ke $4,805 per ton dan Bijih besi di China menurun nyaris 3 persen ke 424.50 yuan per ton. Harga komoditas agri dan olahannya, seperti soymeal, minyak kedelai, dan olein, masing-masing menyusut sekitar 4 persen, sementara Karet anjlok 6 persen di Shanghai dan 4 persen di Tokyo.

Brexit disinyalir akan memicu perlambatan ekonomi global dimana permintaan terhadap komoditas pada umumnya cenderung menurun. Di sisi lain, emas dikenal sebagai alat pelindung nilai kekayaan di masa-masa bergejolak, atau dalam istilah finansial, safe haven.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE