Menu

Harga Emas Semakin Bersinar, Melanjutkan Rally Tiga Hari Beruntun

M Septian

Hari ini, harga emas berjangka semakin bersinar, melanjutkan rally sejak Senin lalu. Emas mengambil kesempatan saat pasar ekuitas semakin berisiko melemah di tengah kekhawatiran pada kinerja ekonomi global.

Hari ini, harga emas berjangka semakin bersinar, melanjutkan rally sejak Senin lalu. Emas mengambil kesempatan saat pasar ekuitas semakin berisiko melemah di tengah kekhawatiran pada kinerja ekonomi global.

Bullion diperdagangkan pada zona hijau karena para investor lebih memilih aset safe-haven daripada menaruh dana mereka pada investasi yang lebih beresiko saat tumbuh kekhawatiran pada pertumbuhan ekonomi global. Hingga pukul 11:00 GMT+7 hari Kamis (7/1), kontrak berjangka emas di bursa Comex New York tercatat pada 1,097.60 Dolar AS per troy ons atau menguat 0.52 persen. Spot emas juga naik 0.38 persen ke USD 1,097.90 menembus level tertinggi sejak 16 November lalu.

Permintaan terhadap emas cenderung meningkat di saat terjadi ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi. Saham di seluruh dunia ditutup menurun ke level terendah 3 bulannya hari Rabu (6/1) kemarin, akibat ekonomi China yang melemah dan tersungkurnya harga minyak. Lemahnya data dari China yang dirilis baru-baru ini menunjukkan aktivitas perekonomian terus melambat. Kemarin, Bank Dunia (World Bank) juga melakukan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2016, dengan mengatakan bahwa lemahnya kinerja perekonomian pasar utama negara berkembang akan menghimpit aktivitas (ekonomi) secara keseluruhan.

Selain itu, kondisi politik global juga mengalami ketidakpastian. Korea Utara telah mengumumkan secara sepihak bahwa mereka telah berhasil menguji bom nuklir. Sementara konflik di Timur Tengah semakin memanas setelah Saudi Arabia mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan yang terjadi pada kantor kedubesnya di Tehran. Demonstrasi yang berujung pada pembakaran kantor Kedutaan Besar Saudi sesudah pemerintah Riyadh mengeksekusi seorang ulama Syiah yang kritis terhadap kebijakan Saudi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE