Menu

Harga Emas Tetap Di Level Rendah, Fokus Masih Pada The Fed

Utari

Harga emas hari Kamis (26/05) merangkak naik namun masih berada di kisaran level terendahnya dalam tujuh minggu seiring dengan kenaikan suku bunga AS yang akan terjadi pada bulan depan dan jelang rilis data GDP AS. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga sebesar 1,231 dolar AS.

Harga emas hari Kamis (26/05) merangkak naik namun masih berada di kisaran level terendahnya dalam tujuh minggu seiring dengan kenaikan suku bunga AS yang akan terjadi pada bulan depan dan jelang rilis data GDP AS. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga sebesar 1,231 dolar AS.

 

 

Sementara itu, pada Comex, New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Agustus naik sebesar 0.70 persen menjadi 1,232 dolar AS per troy ons. Sedangkan perak futures untuk pengiriman bulan Juli naik secara signifikan ke level harga 16.44 dolar AS per troy ons dan tembaga futures naik sebesar 0.43
persen menjadi 2.110 dolar AS per pound.

Adanya prospek tentang kenaikan suku bunga oleh the Fed pada rilis notulen rapat FOMC pekan lalu serta penguatan mata uang dolar AS, sudah membuat harga emas anjlok lebih dari lima persen di bulan Mei. Kondisi ini menyebabkan harga emas mengalami penurunan terbesarnya sejak bulan November tahun 2015.

Pada sesi perdagangan hari Rabu kemarin, harga emas sudah turun ke level terendahnya dalam tujuh minggu dan melanjutkan penurunan tajam ketika para investor masih berfokus pada penantian kenaikan suku bunga bulan Juni nanti.

Selain itu, para investor juga akan berfokus pada kemunculan Ketua the Fed, Janet Yellen akhir pekan ini di Harvard University untuk mengetahui sinyal dan indikasi lebih lanjut mengenai kapan FOMC akan menaikkan suku bunga AS untuk pertama kalinya di tahun 2016.

 

Menunggu Rilis Data GDP AS

Sedangkan pada hari Jumat malam besok, adapun rilis data GDP AS kuartal I tahun 2016. Para analis memperkirakan GDP AS untuk kuartal I tahun ini naik 0.4 persen dari prediksi sebelumnya yaitu menjadi 0.9 persen. Disamping itu, para analis juga memprediksi bahwa GDP Price Index juga akan tetap pada 0.7 persen.

Sementara itu, para pelaku pasar juga akan menanti rilis data indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan Mei. Diprediksi indeks tersebut akan turun tipis menjadi 95.4 dari sebelumnya 95.8, dimana level indeks tersebut merupakan level terkuat dalam satu tahun lebih.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE