Menu

Harga Minyak Dunia Diterbangkan Inventori Amerika Dan Konflik Nigeria

A Muttaqiena

Harga minyak dunia kian mantap melaju setelah data inventori minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan mengalami penurunan drastis dan kelompok militan Niger Delta Avengers, yang terus meneror perusahaan minyak multinasional di Nigeria, menolak ajakan berunding.

Harga minyak dunia kian mantap melaju setelah data inventori minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan mengalami penurunan drastis dan kelompok militan Niger Delta Avengers, yang terus meneror perusahaan minyak multinasional di Nigeria, menolak ajakan berunding. Saat berita ini diangkat, Brent berada pada kisaran $52.70, sedangkan WTI di kisaran $51.61 per barel.

 

WTI Mantap Di Atas $50

Lembaga Energy Information Administration (EIA) mengabarkan dalam laporan pekanannya tadi malam bahwa persediaan minyak mentah AS menurun sebanyak 3.2 juta barel dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 3 Juni 2016. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding perkiraan analis yang memproyeksikan penurunan 2.8 juta barel, maupun dari periode sebelumnya yang susut 1.4 juta barel.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan bahwa pasokan di pusat pengiriman minyak mentah WTI di Cushing, Oklahoma, berkurang sebanyak 1.4 juta barel. Total inventori minyak AS kini tersisa 532.5 juta barel. Sementara itu, inventori gasolin meningkat 1 juta barel meski diprediksi akan turun 0.7 juta barel, dan persediaan gasolin pun naik sebanyak 1.8 juta barel.

Data-data tersebut memantapkan posisi harga WTI di atas level $50. Harga minyak mentah berjangka AS sudah meningkat nyaris 90% sejak ambruk ke level terendah 13 tahun di $26.05 pada tanggal 11 Februari lalu, berkat terjadinya penurunan produksi minyak shale AS. Namun demikian, posisi harga saat ini memungkinkan beberapa perusahaan untuk kembali mengaktifkan sumur-sumur mereka lagi, sehingga rig count berpotensi meningkat lagi dan memperlambat penurunan produksi minyak AS.

 

Niger Delta Avengers

Di belahan dunia berbeda, harga minyak Brent juga telah menanjak nyaris 90% dari harga $30an per barel pada bulan Februari; awalnya didukung oleh harapan akan dilakukannya pembatasan output, tetapi kini terutama didukung oleh terjadinya gangguan produksi di sejumlah wilayah. Contohnya serangan kelompok-kelompok militan, salah satunya Niger Delta Avengers (NDA), terhadap lokasi-lokasi eksplorasi minyak penting di Delta Niger yang sedang gencar-gencarnya.

Sejauh ini NDA telah memukul produksi minyak Nigeria sebesar sekitar 600,000-1 juta bph, menjorokkan output negeri produsen minyak terbesar Afrika ini ke level terendahnya dalam lebih dari dua dekade. Sejumlah analis bahkan memperkirakan kalau output Nigeria bisa nol jika situasi berlanjut. Karenanya, pemerintah Nigeria awal pekan ini dikabarkan mengupayakan agar dilakukan perundingan diantara kedua belah pihak.

Namun demikian, pada hari Rabu kemarin NDA menolak mentah-mentah ajakan damai Pemerintah Nigeria dan menyatakan telah melancarkan serangan bom baru ke salah satu sumur minyak milik Chevron. Di saat yang sama, Royal Dutch Shell dilaporkan menghentikan sementara upaya untuk memperbaiki pipa distribusi yang telah dirusak beberapa bulan lalu dan mengakibatkan minyak 250,000 bph tak bisa dikirim, karena NDA terus melakukan serangan bertubi-tubi terhadap para pekerjanya.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE