Menu

Harga Minyak Jatuh Lagi, Output Tinggi Sebabkan Produsen Potong Biaya

N Sabila

Harga minyak terbenam di awal sesi perdagangan hari Jumat (30/01) ini menyusul perolehan tipis pada sesi sebelumnya. Para analis mengatakan bahwa outlook harga minyak masih akan lemah dengan tingginya produksi dan pengurangan biaya operasi oleh produsen minyak demi menyesuaikan pendapatan ekspor yang juga menurun.

Harga minyak terbenam di awal sesi perdagangan hari Jumat (30/01) ini menyusul perolehan tipis pada sesi sebelumnya. Para analis mengatakan bahwa outlook harga minyak masih akan lemah dengan tingginya produksi dan pengurangan biaya operasi oleh produsen minyak demi menyesuaikan pendapatan ekspor yang juga menurun.


Harga minyak global sedikit menguat pada hari Kamis kemarin namun sebelum minyak mentah AS menyentuh level rendah enam tahun dan Brent acuan memangkas perolehan saat data menunjukkan penambahan rekor tinggi baru inventaris minyak AS.

Output Masih Tinggi

Minyak mentah Brent untuk futures dibuka pada hari Jumat ini di posisi loss, tepatnya di $49.15 per barel pada pukul 08.00 WIB pagi tadi namun anjlok satu jam kemudian ke posisi $48.95. Futures untuk minyak WTI diperdagangkan pada posisi $44.56 per barel atau hampir tidak mengalami perubahan.

Para analis mengatakan bahwa outlook pasar masih lemah karena produsen tetap membiarkan output tetap tinggi dan menyesuaikannya dengan menurunkan harga.

Bank ANZ dalam laporan risetnya mengatakan bahwa akan sulit untuk melihat pemotongan suplai (minyak) secara sukarela di pasar komoditas. Jatuhnya (nilai) mata uang dan biaya energi memungkinkan sejumlah besar produsen komoditas energi mengabaikan kelemahan ini. Meskipun outlooknya lemah, harga minyak sejauh ini masih menerima support, dimana level-level yang dicapai saat ini tak begitu banyak berubah sejak awal tahun 2015 ini.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE