Menu

Harga Minyak Tergilas Skeptisme Pelaku Pasar

A Muttaqiena

Optimisme seputar pemangkasan produksi OPEC dan Non-OPEC diimbangi oleh ketakutan terhadap produksi minyak mentah AS yang lebih tinggi.

Seputarforex.com - Harga minyak anjlok sekitar 2.5% pada hari Senin dan masih terpuruk hingga Selasa pagi ini (10/1), seiring berkembangnya skeptisme pasar akan kemampuan kesepakatan negara-negara produsen minyak untuk menanggulangi limpahan surplus saat ini. Meski banyak negara peserta kesepakatan sudah mulai melaksanakan pengurangan output, tetapi pelaku pasar merisaukan kuatnya sinyal peningkatan produksi Amerika Serikat.

 

 

Hingga penulisan berita ini, harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Maret telah longsor hingga kisaran $54.88, level terendah dalam dua pekan. Demikian pula, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari mangkrak di $51.92 per barel.

"Kami melihat optimisme seputar pemangkasan produksi OPEC dan Non-OPEC diimbangi oleh ketakutan terhadap produksi minyak mentah AS yang lebih tinggi, karena peningkatan hitungan sumur pengeboran (yang dilaporkan Jumat lalu) masih membebani," ungkap Hans Van Cleef, ekonom energi senior di ABN Amro.

Pada hari Jumat, Baker Hughes melaporkan bahwa oil drilling rigs di negeri Paman Sam kembali mencatat kenaikan untuk pekan kesepuluh berturut-turut. Total jumlah rigs aktif kini berada pada 529, mengindikasikan berlanjutnya pemulihan aktivitas industri migas AS.

Analis dari bank multinasional Barclays pun menyatakan bahwa pihaknya mengekspektasikan hitungan sumur pengeboran AS tersebut untuk naik hingga 850-875 per akhir tahun 2017. Akibatnya, menajamlah kecemasan kalau produksi AS bakal "menenggelamkan" upaya negara-negara OPEC dan produsen minyak lainnya dalam memangkas output mereka.

Lebih dari itu, pelaku pasar masih mengamati sikap negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan pemangkasan produksi, mewanti-wanti apabila ada di antara mereka yang memutuskan untuk mangkir.
Arab Saudi, Kuwait, dan Rusia sudah menunjukkan tanda-tanda realisasi jatah kuota-nya. Namun, kemarin, dari Irak dilaporkan bahwa ekspor pelabuhan Basra selatan mencapai rekor tinggi 3.51 juta barel per hari pada bulan Desember. Reuters juga mengabarkan bahwa perusahaan BUMN minyak Irak, SOMO, telah memberikan pasokan suplai penuh untuk Februari bagi tiga pembelinya di Asia dan Eropa. Padahal, Irak sebelumnya telah setuju untuk memotong outputnya sebanyak 210,000 mulai Januari ini.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE