Menu

Jelang Pidato Ratu Elizabeth II, Sterling Tergelincir

N Sabila

Ratu Elizabeth II dijadwalkan akan berpidato terkait Brexit. Hal ini menjadi sorotan karena diperkirakan akan berpengaruh pada Poundsterling yang sedang tertekan sektor politik.

Seputarforex.com - Poundsterling menyentuh level di bawah $1.26 untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Meskipun kemudian memantul naik kembali ke kisaran $1.261, kondisi Pounds Sterling ini menjadi sorotan karena terjadi dalam minggu yang sama dengan jadwal PM Theresa May untuk menguraikan program legislatifnya pasca pemilu parlemen 8 Juni lalu.



Di samping itu, Sterling tercelup ke level terendah terhedap Dolar AS menjelang pidato Ratu Elizabeth II pada pukul 11:30 siang waktu London atau sekitar pukul 18:30 WIB. Pidato Ratu Elizabeth ini cukup menyedot perhatian pasar karena akan membahas masalah Brexit dan hal-hal terkait rencana pemerintah Inggris setelah keluar dari Uni Eropa.

Sebagai informasi, pidato Ratu Elizabeth ini sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni lalu. Akan tetapi, acara tersebut diundur karena PM Theresa May ingin agar terlebih dahulu mendapatkan kepastian dukungan dari pimpinan Democratic Unionists Party (DUP) Arlene Foster. Hal ini juga menjadi bagian bahasan dalam analisa fundamental forex di Seputarforex.com untuk hari ini.

GBP/USD diperdagangkan di angka 1.2620 saat berita ini ditulis, terus melemah dari posisi kemarin menyusul sentimen dovish dari Gubernur BoE, Mark Carney. EUR/GBP diperdagangkan di kisaran 0.8830, terus meninggalkan level rendah 0.8758 dari yang tercapai pada hari Selasa.


Sterling Tercekik Kemelut Politik Inggris

"Pidato Gubernur Carney telah menghalau angin segar yang sempat dikumpulkan oleh Poundsterling kemarin (sebelum pidato)," ungkap Kit Juckes, analis Societe Generale yang dikutip oleh Reuters. "Partai Konservatif belum menunjukkan kemajuan yang berarti dalam mencapai kesepakatan dengan DUP, sehingga hal ini tidak akan membantu mendorong naik Sterling."

Penuturan analis tersebut diamini oleh analis dari ING, Chris Turner, yang dikutip oleh Bloomberg. ING memandang kelemahan Sterling sebagai akibat dari situasi poltik dalam negeri Inggris yang sangat tidak menentu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE