Menu

Jerman Khawatir Dengan Tingkat Suku Bunga, Data CPI Diperkirakan Menyusut

Rachmat

Dari Jerman dilaporkan, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menunjukkan kekhawatirannya akan dampak kebijakan tingkat suku bunga ECB terhadap perekonomian Jerman dan memperingatkan mengenai peluang akan adanya penggelembungan aset.

Awal pekan ini, Senin (30/3/2015), terpantau sebagian besar mata uang Asia yang ditransaksikan di pasar cenderung melemah terhadap Dolar AS. Dan dari 11 mata uang Asia, hanya dua mata uang yang menguat yakni Yuan 0.06% dan Rupee India yang ditutup terapresiasi 0.4% pada akhir pekan lalu. Sementara sembilan mata uang lainnya melemah dengan Ringgit Malaysia yang paling tertekan sebesar 0.48%.

Euro yang melemah terhadap Dolar yang jatuh lebih 90 pips, pada awal sesi Asia akhir pekan lalu, kembali menguat lebih 140 pips saat pembukaan sesi Eropa, yang menunjukkan pasar masih mengikuti "bearish" sentimen Dolar pasca FOMC AS. Dan tampak trader tampak masih berspekulasi dengan program Quantitative Easing (QE) yang dilancarkan European Central Bank (ECB) Januari lalu.

Dari Jerman dilaporkan, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menunjukkan kekhawatirannya akan dampak kebijakan tingkat suku bunga ECB terhadap perekonomian Jerman dan memperingatkan mengenai peluang akan adanya penggelembungan aset. Schaeuble mengatakan bahwa situasi suku bunga saat ini sudah jelas menimbulkan permasalahan sangat besar bagi Jerman, yang mana menurutnya tingkat suku bunga berada dalam level rendah.

Hari ini data CPI Jerman akan menjadi perhatian pasar, yang diperkirakan akan mengalami penyusutan sebanyak 0.5%, dari 0.9% menuju 0.4%. Dan Euro berpotensi menguat sekalipun terbatas, jika data yang dirilis ini lebih baik dari yang diperkirakan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE