Menu

JP Morgan Prediksi Harga Emas Masih Solid Di 2024

Nadia Sabila

JP Morgan memperkirakan harga emas tahun ini bisa sampai $2175 karena anjloknya yield obligasi AS yang dipicu oleh pemotongan suku bunga The Fed.

Seputarforex - JP Morgan memprediksi bahwa harga emas masih akan cemerlang di tahun 2024. Kemungkinan resesi AS akan membuka jalan bagi logam mulia untuk semakin mengkonfirmasi kenaikan di atas level $2000 per ounce, dan meraih rekor tertingginya tahun ini begitu The Fed mulai memotong suku bunga.

Menurut peneliti JP Morgan, Greg Shearer, anjloknya yield obligasi US Treasury gegara isu pemotongan suku bunga The Fed akan menjadi penggerak terbesar pasar emas tahun ini. Ia mengatakan bahwa nasib yield obligasi AS bakal makin mengenaskan di paruh kedua 2024 saat suku bunga The Fed telah dipotong. Karena itu, ini akan menjadi celah kenaikan harga emas.

Grafik berikut menunjukkan histori perbandingan harga emas dan yield obligasi yang cenderung berlawanan:

Dalam 12 bulan terakhir, harga emas sudah naik 15 persen berkat spekulasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga The Fed, pembelian oleh bank-bank, dan lonjakan permintaan safe haven. JP Morgan pun menargetkan harga emas naik hingga mencapai rekor $2075.47 per ounce pada bulan Mei mendatang, setara dengan level yang pernah tercapai di tahun 2020.

Di kuartal akhir 2024, JP Morgan memasang perkiraan harga emas di $2175 per ounce. Menurut analis bank multinasional tersebut, posisi net-long para money manager di pasar emas berjangka telah meningkat tahun ini, tapi perdagangannya terbilang belum terlalu ramai. Di sisi lain, emas fisik laku keras karena diborong bank-bank sentral dan eskalasi geopolitik. Risiko yang mungkin akan dihadapi tren emas adalah melunaknya prospek resesi AS sebelum The Fed mulai melonggarkan moneter.

"Kita sedang berada pada posisi yang sangat strategis di mana menurut kami, kepemilikan emas dan alokasi jangka panjang terhadap emas dan perak adalah sesuatu yang bertindak sebagai diversifikasi siklus akhir. Sesuatu yang akan berfungsi dalam jangka waktu 12, 18 bulan ke depan," kata Shearer.

Ia melanjutkan, "(Kondisi trading) emas dan perak 'cukup agnostik' mengenai risiko soft landing atau hard landing di AS, meskipun resesi yang terbilang lebih parah bisa jadi mengakibatkan penurunan suku bunga yang lebih dramatis. Hal ini berbeda dengan ekuitas dan komoditas siklis, seperti aluminium dan tembaga, di mana imbal hasil dapat sangat bervariasi tergantung pada skenario perekonomian."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE