Menu

Kenaikan USD/JPY Jelang Rapat FOMC Dibayangi Ketidakpastian

A Muttaqiena

USD/JPY naik dua hari beruntun hingga diperdagangkan di kisaran 106.381 menjelang rapat FOMC lantaran lemahnya data ekonomi Jepang, tetapi masih ada ketidakpastian.

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS cenderung statis di kisaran 89.90 pada perdagangan hari Selasa ini (20/Maret) dalam pemantauan hingga awal sesi Eropa. Dolar AS cenderung melemah versus Pounds dan Euro, tetapi menang telak terhadap Kiwi dan Aussie akibat lemahnya harga komoditas. Sementara itu, USD/JPY naik dua hari beruntun hingga diperdagangkan di kisaran 106.381 saat berita ini ditulis lantaran lemahnya data ekonomi Jepang. Akan tetapi, masih ada sejumlah ketidakpastian terkait kenaikan USD ke depan.

 

 

Data Ekonomi Jepang Mengecewakan

Rangkuman opini pejabat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) dalam rapat bulan Maret yang dirilis kemarin tak mengindikasikan adanya rencana untuk merubah kebijakan. Anggota rapat kebijakan BoJ setuju untuk mempertahankan program kebijakan moneter ultra longgar dengan perolehan suara 8-1. Bahkan, ada anggota yang mengatakan bahwa jika ada risiko tertundanya pencapaian target inflasi 2 persen, maka pelonggaran moneter tambahan bisa dilakukan.

Di sisi lain, data Neraca Perdagangan Jepang kembali memerah di bulan Februari 2018. Pasalnya, ekspor hanya naik 1.8 persen secara Year-on-Year, sedangkan impor meningkat 16.5 persen dalam periode yang sama. Lebih buruk lagi, laju ekspor maupun impor sama-sama di bawah ekspektasi, sehingga boleh jadi mengindikasikan kelesuan ekonomi, meski hanya temporer.

 

 

 

AS Masih Campur Aduk Menjelang Rapat FOMC

Di tengah tumpukan kabar negatif yang membebani Yen Jepang, Dolar AS ditopang oleh kepastian bahwa bank sentralnya (Federal Reserve) akan menaikkan suku bunga pasca rapat FOMC besok. Menurut proyeksi yang dipantau CME Group, kemungkinan kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada rapat besok telah mencapai 91 persen.

Meski demikian, pasar bukan hanya akan memantau apakah Fed benar-benar menaikkan suku bunga atau tidak. Pokok yang menjadi sorotan utama justru mengenai apakah Fed memberikan sinyal untuk kenaikan tambahan berikutnya dalam tahun ini atau tidak. Proyeksi resmi dari Fed memperkirakan tiga kali kenaikan suku bunga dalam tahun 2018, tetapi apabila indikator-indikator ekonomi fundamental dinilai lebih tangguh dari ekspektasi, maka bukan tidak mungkin akan disinyalkan empat kali kenaikan.

Selain itu, krisis politik di Washington masih menjadi kuda hitam bagi pergerakan Dolar AS. Rentetan pemecatan pejabat tinggi AS yang dilakukan Presiden Donald Trump belum usai. Setelah menyingkirkan Menteri Luar Negeri yang berbeda pandangan dengannya, Trump memberhentikan Deputi Direktur FBI Andrew McCabe, hanya 26 jam sebelum jadwal pensiunnya pada akhir pekan lalu. Pihak Trump mengklaim McCabe telah membocorkan informasi vital pada media, tetapi ia menepis tuduhan itu dan berbalik menuding pemecatan berbau dendam kesumat tersebut bermotif politik.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE