Menu

Kepercayaan Konsumen AS Sentuh Rekor Tertinggi 17 Tahun, Upah Meningkat

Pandawa

Sebagian besar rumah tangga di AS optimis pasar tenaga kerja dan kondisi iklim investasi telah membaik.

Indeks Consumer Confidence AS mencatatkan rekor tertinggi 17 tahun di bulan Oktober, setelah sebagian besar rumah tangga optimis pasar tenaga kerja dan kondisi iklim investasi telah membaik. Perbaikan tersebut dapat mendorong belanja konsumen dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Prospek ekonomi Negeri Paman Sam semakin ciamik setelah laporan Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis oleh Conference Board Inc menunjukkan peningkatan menjadi 125.9 pada bulan Oktober, lebih baik dibandingkan estimasi ekonom sebesar 121.1. Sementara itu, Indeks periode sebelumnya juga direvisi naik dari 119.8 menjadi 120.6, membuktikan bahwa ekonomi AS tumbuh cukup solid memasuki kuartal keempat 2017.

"Tingkat optimisme konsumen AS yang kokoh didorong oleh kondisi ekonomi solid dan semakin membaiknya pasar tenaga kerja, memperkuat trend pertumbuhan lebih lanjut", ucap Jim Baird, Kepala Investasi Plante Moran Financial Advisors di Michigan.

Banyak ekonom berpendapat, lonjakan kepercayaan konsumen AS dalam beberapa bulan terakhir mungkin didorong oleh ekspektasi pemotongan pajak besar setelah Presiden Trump berjanji akan memangkas pajak sebesar $6 Triliun untuk bisnis dan individu pada bulan September lalu.

 

Upah Pekerja AS Terus Meningkat

Dalam sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukan Indeks Biaya Ketenagakerjaan -- barometer pengukur upah pekerja-- telah meningkat 0.7 persen pada kuartal ketiga, melanjutkan tren peningkatan sebesar 0.5 persen pada kuartal sebelumnya.

Tanda-tanda kenaikan tren upah pekerja memecahkan perlambatan selama delapan tahun terakhir, serta kemungkinan akan disambut baik oleh para petinggi Fed yang dijadwalkan mengadakan rapat kebijakan selama 2 hari pada hari Selasa dan Rabu. Bank Sentral AS diperkirakan tidak menaikkan suku bunga pada bulan November, namun diperkirakan akan melakukan Rate Hike untuk kali ketiga pada bulan depan.

Upah yang terus meningkat memberikan harapan Inflasi dapat segera bergerak lebih tinggi. Perlu diketahui, kenaikan upah (Labor Costs) YoY meningkat sebesar 2.4 persen hingga bulan Juni, sedangkan para ekonom berpendapat ,setidaknya diperlukan peningkatan sebesar 3.0 persen Labor Cost agar laju inflasi dapat naik mendekati target 2 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE