Menu

Konsumen Tak Yakin Ekonomi AS Membaik, Euro Masih Dalam Tekanan

Kukuh Raharjo

Banyak konsumen di AS yang rata-rata sektor rumah tangga merasakan bahwa esok bakal lebih susah dari pada hari ini. Survei Consumer Confidence menggambarkannya dengan hasil melorot dari harapan. Pada kesempatan yang sama, Euro belum juga beranjak dari pelemahan setelah sekian waktu terjun.

Banyak konsumen di AS yang rata-rata sektor rumah tangga merasakan bahwa esok bakal lebih susah dari pada hari ini. Survei Consumer Confidence menggambarkannya dengan hasil melorot dari harapan. Pada kesempatan yang sama, Euro belum juga beranjak dari pelemahan setelah terjun beberapa lama.


Keraguan Masih Muncul

Sebelumnya, diperkirakan nilai Consumer Confidence versi Conference Board (CB) hanya bakal terkoreksi di kisaran 97.4 saja pada bulan Februari, namun ternyata lembaga independen yang telah sekian lama memantau kondisi dan perilaku konsumen ini menggulirkan indeks sejumlah 92.2 poin.

Bulan Februari ini para konsumen merasakan bahwa dibandingkan setahun lalu, proyeksi kedepan situasi perekonomian AS bakalan lebih buruk. Tak banyak yang dapat mereka lihat akan nilai kemajuan atau bahkan pertumbuhan yang berarti di berbagai sektor di dalam negeri. Banyak data sudah terlihat dan sejalan dengan kekhawatiran masyarakat atau sektor rumah tangga yang menjadi nara sumber survei ini.

Negara yang selama ini terkenal dengan industri rancang bangunnya ini terpaksa harus menelan pil pahit akibat gesekan efek pelemahan perekonomian global. Mulai dari semakin anjloknya harga minyak dunia yang dengan jelas telah melukai sektor pertambangan dan energi di dalam negeri, kemudian sektor manufaktur mau tak mau juga mengikuti terseok-seok karena sektor tersebut juga mempunyai kaitan erat dengan situasi di Tiongkok yang juga terimbas perlambatan ekonomi global. Semakin diperparah dengan sentimen dari sektor keuangan terutama perihal nilai tukar dolar terhadap hampir keseluruhan mata uang utama dunia yang sampai saat ini masih terlihat begitu kuat sehingga mempengaruhi daya saing produk ekspor AS.


Euro Tak Berdaya

Fundamental Eropa terpantau masih berada dalam dipandang kurang greget oleh para pelaku pasar selama beberapa periode belakangan ini. Walaupun muncul perkiraan angka pertumbuhan kwartal pertama tahun ini di kawasan Eropa bakal sesuai perkiraan, namun sampai saat ini belum juga cukup memberi stimulus bagi Euro untuk kembali meroket. Pada awal pembukaan pasar hari ini, EUR/USD terlihat berada pada kisaran angka 1.1025 an. Sempat mencoba melompat ke level 1.1045, namun itu hanya terjadi sekilas saja. Selanjutnya para investor kembali kehilangan selera terhadap mata uang tunggal Eropa ini dan berbalik melirik Greenback hingga akhirnya berhasil menumbangkan Euro ke kisaran 1.0990 an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE