Menu

Korut Dikhawatirkan Luncurkan Roket Lagi, Harga Emas Rebound

A Muttaqiena

Akhir pekan lalu, Kim Jong-un berikrar akan membangun persenjataan nuklirnya sebagai alat pencegah yang kuat bagi AS.

Seputarforex.com - Harga emas rebound dari level rendah dua bulan, setelah merebaknya kekhawatiran baru mengenai Korea Utara. Korut akan merayakan Hari Pendirian Partai Komunis pada 10 Oktober besok, sehingga dikhawatirkan kalau negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu bakal meluncurkan misil atau melakukan uji coba nuklir lagi.

 

Ikrar Kim Jong-Un

Pada hari Jumat, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX New York Mercantile Exchange sempat merosot hingga $1,262.80 pasca rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat, tetapi kemudian berbalik arah dan ditutup naik 0.48% di $1,279.26. Pada Senin pagi ini (9/Oktober), XAU/USD di sesi perdagangan Asia terus melaju dan telah mencapai $1,280.04.

Akhir pekan lalu, Kim Jong-un berikrar akan membangun persenjataan nuklirnya sebagai "alat pencegah yang kuat" bagi AS. Kemudian dalam sebuah rapat, ia mempromosikan adik perempuannya, Kim Yo-Jong, serta menteri luar negeri Ri Yong-Ho untuk masuk dalam politburo, komite pengambil keputusan tertinggi Partai. Bulan lalu, Ri Yong-Ho sempat berbicara pada media mengenai kemungkinan uji bom nuklir yang mampu melintasi Samudera Pasifik.

Seiring naiknya lagi potensi ketegangan di Semenanjung Korea, indeks Dolar AS (DXY) merosot. Barometer kekuatan Dolar AS versus mata uang-mata uang mayor tersebut melorot 0.16% ke 93.62 di akhir perdagangan hari Jumat, dan masih berada di kisaran 93.76 saat berita ini ditulis. Dolar yang lebih lemah, ikut menunjang rebound harga emas kali ini.

Kenaikan juga dialami oleh komoditas logam mulia lainnya. Harga Perak naik 1.12% pada hari perdagangan sebelumnya, dan naik lagi 0.92% ke $16.95 per troy ons pagi ini. Platinum sempat minus 0.20% pada Jumat lalu, tetapi naik tipis 0.09% ke level $917.06 per troy ons pagi ini.

 

Masih Tunggu Kenaikan Suku Bunga FED

Terlepas dari itu, harga komoditas masih dibayangi oleh probabilitas dinaikkannya suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/FED).

Data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu agak mengecewakan karena menunjukkan penurunan jumlah pekerjaan sebanyak 33,000 di bulan September; disinyalir akibat Badai Harvey dan Irma. Namun demikian, tingkat pengangguran turun ke 4.2%, terendah sejak tahun 2001; sementara pendapatan rata-rata per-jam naik 2.9% dibandingkan setahun sebelumnya. Kedua poin tadi mendukung situasi ekonomi yang kondusif untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini, sedangkan dampak badai diproyeksikan mulai terkendali pada kuartal IV/2017.

Dalam sepekan ke depan, pasar akan memantau rilis notulen rapat FED yang kemungkinan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga. Data mengenai inflasi dan penjualan ritel Amerika Serikat pun bakal menjadi sorotan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE