Menu

Kurs Rupiah Lemah Kian Parah Di Awal Oktober

N Sabila

Kurs Rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp13,545 pada Senin siang ini. Namun, menurut analis, rentang tersebut justru baik dan lebih menarik. Mengapa?

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah tak kunjung membaik memasuki awal bulan Oktober ini. Di pasar finansial, kurs Rupiah dibuka pada harga Rp13,500 per dolar AS, lebih lemah daripada minggu lalu.


Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi tadi Rupiah sudah ambrol ke level Rp13,499 per dolar AS, dibandingkan dengan Rp13,492 akhir pekan lalu. Dalam grafik USD/IDR Bloomberg yang dipantau siang ini, nilai tukar Rupiah sudah menyentuh harga Rp13,545 per dolar AS.

Secara umum, lemahnya Rupiah terhadap Dolar AS hari ini adalah karena posisi mata uang AS yang makin solid. Tak hanya terhadap Rupiah, Dolar AS juga sukses menumbangkan mata uang Asia lainnya seperti Peso Filipina dan Won Korea. Hanya Dolar Hongkong satu-satunya mata uang Asia yang selamat dari terjangan penguatan Dolar AS.

Berita dari pasar Forex pagi tadi diawali dengan melemahnya Euro menyusul kabar memanasnya politik di Spanyol akibat referendum ilegal yang dilakukan oleh pemimpin Catalonia akhir pekan lalu. Pemerintah wilayah yang menuntut kemerdekaan dari Spanyol tersebut mengklaim bahwa sebagian besar penduduknya menginginkan lepas dari Spanyol. Akibatnya, Euro pun tergerus dan Dolar AS yang pada dasarnya sudah kuat, makin menguat terhadap Euro.


3 Faktor Penopang Nilai Tukar Rupiah

Pengamat Rupiah dari PT Ashmore Asset Management Indonesia, Angganata Sebastian, yang dilansir dari Liputan6, memprediksi bahwa sampai akhir tahun nanti, nilai tukar Rupiah akan berada pada level 13.300-13.500. Namun menurutnya, level itu justru sangat baik karena lebih menarik daripada nilai tukar Rupiah di level 9.000-10.000 per dolar AS pada tahun 2008-2009.

Menurut Angganata, ada tiga faktor yang menjaga Rupiah tidak akan lebih terpuruk dari level prediksinya tersebut. Pertama adalah faktor valuasi. Kedua, neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus. Ketiga, masih cukup tingginya cadangan devisa Indonesia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE