Kurs Rupiah, Makin Sore Makin Loyo |
Rupiah diperdagangkan dengan harga Rp13,315, turun 24 poin dari angka pembukaan pagi tadi di kisaran Rp13,291 per Dolar AS.
Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS semakin sore, semakin loyo. Kamis (27/Apr) siang ini, Rupiah diperdagangkan dengan harga Rp13,315, turun 24 poin dari angka pembukaan pagi tadi di kisaran
Rp13,291 per Dolar AS.
Padahal, di pasar finansial global, Dolar AS cenderung melemah hari ini menyusul batalnya pencabutan keanggotaan AS dari NAFTA. Selain itu, meski Presiden AS, Donald Trump, menjanjikan pemotongan pajak pendapatan perusahaan serta keringanan pajak untuk perusahaan nasional AS, pasar skeptis hal itu bisa segera diwujudkan.
"Rencana pajak Trump tidak memenuhi ekspektasi dibandingkan dengan apa yang diberitakan oleh media-media dalam beberapa minggu terakhir. Rencana Trump tersebut terkesan ambisius, padahal fondasinya goyah, terutama dari perspektif revenue," kata Junichi Ishikawa, Ahli Strategi Forex Senior di IG Securities Tokyo, yang dikutip oleh Reuters.
Lemahnya Harga Minyak Hambat Laju Rupiah
Namun, pandangan lain datang dari analisa sekuritas lokal, Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada. Menurutnya, pelemahan harga minyak mentah dunia masih menjadi penopang bagi Dolar AS. Kondisi ini dianggap sebagai sentimen negatif bagi Rupiah.
Sedangkan soal pemotongan pajak Trump, walaupun para analis luar negeri merasa sangsi, pelaku pasar masih memanfaatkan isu tersebut dengan memasuki aset berdenominasi Dolar AS. Sehingga, lanjut Reza, laju mata uang Rupiah pun tertahan.
Di samping itu, indikator ekonomi domestik Indonesia akan dirilis pekan depan. Para analis mengekspektasikan akan adanya perbaikan fundamental ekonomi domestik, sehingga bisa mengokohkan Rupiah. Dibandingkan dengan mata uang-mata uang Asia lainnya terhadap Dolar AS, sentimen Rupiah terbilang stagnan hari ini. Yen Jepang memimpin pelemahan kurs mata uang Asia dengan penurunan hingga 0.15 persen, Renminbi China tergelincir 0.90 persen, dan Peso Filipina turun 0.08 persen.