Menu

Kurs Rupiah Melemah Menjelang Rapat Bank Sentral AS

A Muttaqiena

Pelemahan bukan hanya dialami oleh kurs Rupiah, melainkan juga mata uang Asia pada umumnya terhadap Dolar AS.

Seputarforex.com - Setelah sempat menguat sejak awal tahun 2018 hingga mencapai kisaran 13,200an, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berbalik melemah pada hari Jumat lalu dan masih terus tertekan pada hari Selasa ini (30/Januari). Saat berita ditulis, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) telah menurun ke 13,398.00 dari 13,327.00 pada hari Senin.

 

Apabila penguatan kurs Rupiah sebelumnya didukung oleh berbagai faktor, termasuk pelemahan Dolar AS, maka kali ini penurunan juga berkaitan dengan mata uang negeri adidaya tersebut. Pelemahan kurs Rupiah bertepatan dengan pemulihan Indeks Dolar AS dari level terendahnya sejak tahun 2014. Terdapat pula beberapa aspek lainnya yang mengalihkan sentimen pasar untuk saat ini.

Putu Agus, analis Monex Investindo Futures, mengatakan pada Antaranews bahwa Dolar AS cenderung mulai menguat menyusul sebagian pelaku pasar uang melakukan aksi ambil untung terhadap mata uang negara berkembang yang telah menguat sebelumnya, termasuk Rupiah. Selain itu, sebagian pelaku pasar uang telah mengalihkan perhatian ke rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS (Federal Reserve Open Market Committee/FOMC) yang dijadwalkan dihelat pada pekan ini.

"Investor menantikan kebijakan moneter The Fed di masa jabatan Janet Yellen, selanjutnya akan digantikan oleh Jerome Powell pada awal Februari nanti. Yellen diperkirakan akan kembali menunjukkan sikap optimis suku bunga akan naik sebanyak tiga kali di tahun ini. Kondisi itu akan mendorong Dolar AS menguat," katanya. Putu Agus juga menilai tertahannya pergerakan harga minyak ikut berimbas pada mata uang berbasis komoditas seperti Rupiah.

Pelemahan bukan hanya dialami oleh Rupiah, melainkan juga mata uang-mata uang Asia pada umumnya. Dalam pemantauan Reuters, Baht Thailand selip 0.1% terhadap Dolar AS hari ini; sedangkan kurs Rupiah, Ringgit Malaysia, dan Peso Filipina masing-masing menurun sekitar 0.4%. Won Korea Selatan mengalami kemerosotan terbesar dibanding mata uang Asia lainnya hingga sekitar 0.7% versus Dolar AS, akibat ketidakpastian mengenai rencana implementasi pajak atas Capital Gain bagi investor asing.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE